Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Suporter Gelar Aksi di Bundaran HI Terkait Tragedi Kanjuruhan, Sampaikan 5 Tuntutan

Kompas.com - 30/10/2022, 11:52 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 300 suporter sepak bola menggelar aksi damai saat car free day (CFD), Minggu (30/10/2022) pagi. Mereka berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.

Mereka meminta agar tragedi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu, diusut tuntas.

Sejumlah suporter membawa poster bertuliskan, "Bayar Air Mata Kami Dengan Keadilan" atau "#UsutTuntas".

Baca juga: Tragedi Itaewon dan Kanjuruhan Termasuk 2 Insiden Massal Terburuk 10 Tahun Terakhir

Sebagian besar mereka mengenakan kaus hitam. Ada pula yang membawa bendera Jakmania, nama suporter Persija Jakarta.

Aksi itu digelar oleh suporter gabungan dari berbagai pendukung tim.

"Tugasmu mengayomi. Pak Polisi.. Pak Polisi.. Pak Polisi..tugasmu mengayomi," teriak sejumlah suporter sambil berjalan menuju ke kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Perwakilan Aksi Suporter Damai, Ubaydillah mengatakan, pihaknya membawa lima tuntutan dalam aksi tersebut.

Pertama, mereka meminta pihak berwenang mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. "Pelaku tangkap dan adili," kata Ubay.

"Kedua, panpel (panitia pelaksana) Liga 1, Liga Indonesia Baru (LIB), Ketua Umum PSSI serta jajarannya harus bertanggung jawab secara moral dan hukum," tutur Ubay.

Baca juga: Bertanggung Jawab Moral atas Tragedi Kanjuruhan, Gilang Juragan 99: Saya Mundur sebagai Presiden Arema FC

Para suporter juga meminta diadakannya kongres luar biasa (KLB) PSSI menyusul adanya tragedi Kanjuruhan.

"Menuntut asprov-asprov (PSSI) semua provinsi Indonesia melakukan hal itu dan melakukan mosi tidak percaya kepada PSSI hari ini," kata Ubay.

Tuntutan keempat yaitu mereka meminta polisi menghentikan kriminalisasi semua kegiatan suporter.

"Kelima, kami menuntut aparat keamanan humanis, tidak menggunakan gas air mata, pentungan, dan senjata api," kata Ubay.

Dalam keterangan tambahan, Ubay mengatakan bahwa pihaknya juga meminta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk mundur dari jabatannya.

Baca juga: Ketum PSSI hingga Kapolri Digugat Soal Tragedi Kanjuruhan, Begini Penjelasan PN Kepanjen

Tuntutannya itu relevan karena Iriawan lah yang berada di pucuk pimpinan organisasi sepak bola di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com