JAKARTA, KOMPAS.com - Dihentikannya festival musik "Berdendang Bergoyang" oleh aparat kepolisian menyisakan kekecewaan di hati para penontonnya.
Oriza Sativa (23) salah satunya.
Ia jauh-jauh terbang dari rumahnya di Pekanbaru, Riau, ke Jakarta untuk menyaksikan festival musik yang rencananya digelar sejak Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022).
Tetapi, karena acara itu dihentikan pada Sabtu malam, ia hanya menyaksikan empat dari sekian banyak penampil di acara tersebut.
"Intinya, aku cuma nonton Isyana Sarasvati, Kahitna, Andien, dan Rhoma Irama. Itu saja sudah," ujar Oriza saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Saat Kekacauan Festival Berdendang Bergoyang Diusut Polisi...
Salah satu penampil yang sebenarnya ia ingin tonton adalah Feel Koplo.
Sayangnya, situasi acara pada hari kedua sangat tidak kondusif karena overkapasitas, sehingga ia serta teman-temannya tidak bisa menonton.
Pada akhirnya, acara itu pun dihentikan polisi pada Sabtu malam.
Sementara itu, total uang yang sudah ia keluarkan sekitar Rp 10 juta.
Itu terdiri dari uang tiket konser sebesar Rp 500.000, tiket pesawat pulang-pergi, biaya menginap di salah satu apartemen di Jakarta, dan biaya makan serta transportasi sehari-hari.
"Akhirnya, itu semua enggak worth it sama sekali. Karena aku di Jakarta juga dari tanggal 27 Oktober rencananya sampai tanggal 1 Oktober. Jadi, tanggal 30 Oktober-nya enggak ngapa-ngapain," ujar Oriza.
Kini, Oriza tidak bisa berbuat apa-apa selain menelan rasa kecewa terhadap panitia. Ia menilai, panitia tidak profesional dalam mengelola sebuah festival musik.
Ia berharap, panitia acara serupa di masa mendatang menyiapkan acara dengan sebaik-baiknya. Jangan hanya merengguk untung, tetapi kenyamanan serta keselamatan penonton juga harus diperhatikan.
"Namanya bisnis, harus memikirkan segala aspek, enggak cuma untung saja. Kalau akhirnya panitia refund kan sama saja enggak untung," ujar Oriza.
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat terpaksa menghentikan festival musik "Berdendang Bergoyang" di area Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022) pukul 22.10 WIB.
Baca juga: Datang Langsung dari Malaysia, Penonton Berdendang Bergoyang: Saya Rugi Sampai Rp 6 Juta!
Kebijakan itu dilakukan setelah melihat kondisi acara berpotensi mengarah ke gangguan keselamatan nyawa penonton.
"Sampai (Sabtu) pukul 20.00 WIB, jumlah penonton sudah lebih dari 21.000," ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes (Pol) Komarudin kepada wartawan, Minggu (30/10/2022) dini hari.
Padahal kapasitas Istora Senayan hanya 10.000 orang.
Hal itu menyebabkan penumpukan penonton di area festival musik. Bahkan, mobilitas di dalam cenderung terkunci. Sejumlah penonton mengalami pingsan.
Selain itu, di akses masuk, juga terjadi aksi dorong mendorong oleh penonton yang belum bisa masuk ke venue.
"Penonton dari luar pengin masuk Istora, terbentur dengan kondisi Istora yang tidak memungkinkan. Sangat-sangat tidak mungkin lagi untuk menambah jumlah penonton. Terjadi dorong-dorongan," ucap Komarudin.
Baca juga: Kerumunan Tak Terbendung dari Konser Berdendang Bergoyang, Pengamat: Fenomena Dahaga Massa
Situasi semakin kacau karena pengunjung yang telanjur membeli tiket menuntut panitia untuk mengembalikan uangnya lantaran tidak bisa masuk ke area festival musik.
Atas peristiwa itu, lima orang panitia diinterogasi polisi. Tetapi polisi belum mengumumkan apakah ditemukan unsur pidana di dalamnya atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.