Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indekstat: Elektabilitas PDI-P Tertinggi, Nasdem Cuma 2,1 Persen

Kompas.com - 06/11/2022, 19:01 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Indekstat Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik. Hasilnya, PDI-P tetap berada di posisi tertinggi.

Wawancara survei diselenggarakan secara tatap muka pada 10-19 Oktober 2022.

Ada 1.200 responden dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Indekstat Indonesia membagi pemilihan partai politik dengan simulasi terbuka atau top of mind dan tertutup.

Indekstat bertanya kepada responden, "Jika Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dilaksanakan hari ini, partai politik apa yang akan ibu/bapak/saudara pilih?"

"Secara top of mind, elektabilitas tertinggi dimiliki oleh PDI-P 19 persen, disusul Gerindra 10,3 persen, Golkar 7,4 persen, dan PKB 6,5 persen," ujar Deputi Direktur Eksekutif Indekstat Rikola Fedri dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2022).

Berikut elektabilitas partai politik dengan simulasi top of mind:

PDI-P: 19 persen

Gerindra: 10,3 persen

Golkar: 7,4 persen

PKB: 6,5 persen

PKS: 6,2 persen

Demokrat: 5,2 persen

Nasdem: 2,1 persen

PPP: 2 persen

PAN: 1,5 persen

Perindo: 0,6 persen

PSI: 0,1 persen

Hanura: 0,1 persen

Partai Garuda: 0 persen

Partai Berkarya: 0 persen

Partai Bulan Bintang: 0 persen

PKP Indonesia: 0 persen

Partai Gelora: 0 persen

Partai Ummat: 0 persen

Rahasia: 2,3 persen

TT/TJ: 36,8 persen

Sementara itu, dengan simulasi tertutup, hasil survei elektabilitas partai politik tetap menampilkan PDI-P di peringkat teratas.

"Ketika diuji secara tertutup, elektabilitas PDI-P berada di urutan ke-1 dengan perolehan sebesar 23,2 persen disusul kemudian oleh Gerindra 12,5 persen di urutan kedua," tuturnya.

"Golkar di urutan ketiga dengan 9,9 persen bersaing dengan PKB dengan elektabilitas sebesar 9 persen," sambung Rikola.

Berikut elektabilitas partai politik dengan simulasi tertutup:

PDI-P: 23,2 persen

Gerindra: 12,5 persen

Golkar: 9,9 persen

PKB: 9 persen

Demokrat: 7,5 persen

PKS: 7,1 persen

Nasdem: 3,2 persen

PPP: 3 persen

PAN: 2,1 persen

Perindo: 1,4 persen

PSI: 0,3 persen

Hanura: 0,3 persen

Partai Gelora: 0,2 persen

Partai Bulan Bintang: 0,1 persen

Partai Garuda: 0 persen

Partai Berkarya: 0 persen

PKP Indonesia: 0 persen

Partai Ummat: 0 persen

Rahasia: 5,7 persen

TT/TJ: 14,6persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com