Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Museum Bahari, Bekas Gudang VOC Penyimpan Bukti Ketangguhan Maritim Nusantara

Kompas.com - 07/11/2022, 05:15 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Di dalam gudang yang dibangun pada 1652 ini, VOC menyimpan stok rempah, kopi, teh, dan kain dalam jumlah besar.

Baca juga: Museum Bahari akan Dibongkar, Anggarannya Rp 48 Miliar

Gudang bersebelahan dengan tembok kota, dan di antara dinding gudang dengan tembok kota itu, VOC menyimpan suplai tembaga dan timah. Dulu ada teras luas sarana penjaga memantau komoditas berharga itu.

Di papan informasi di depan museum tertulis, gudang tepi barat Kali Ciliwung itu dibangun bertahap sejak 1652 hingga 1759.

Langgam arsitekturnya sezaman dengan bangunan sejenis di Belanda. Sebagai gudang, Westzijdsche Pakhuizen didirikan masif dengan bukaan, tanpa teras. Tahun 1942-1945, Jepang menjadikan gudang logistik tentara.

Era kemerdekaan

Selepas 1945 di era kemerdekaan Republik Indonesia, bangunan ini dipakai oleh sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) salah satunya Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai gudang.

Hingga akhirnya pada tahun 1977, bangunan ini, beserta menara-menara kawal VOC di sekelilingnya, diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin sebagai Museum Bahari.

Baca juga: Museum Bahari Bakal Punya Ruang Titik Nol Meridian Batavia, Apa Itu?  

“Bangunan Museum Bahari punya nilai sejarah yang sangat penting, karena merupakan salah satu peninggalan tertua zaman Belanda dulu," kata Kepala Museum Bahari Husnison Nizar kepada Kompas.com 2018 lalu.

Di masa lalu, banyak sekali manfaat bangunan ini yang tercatat dalam sejarah. Diantaranya menjadi tembok warisan VOC terakhir di Nusantara.

Di masa sekarang, bangunan ini tetap menebar manfaat, utamanya untuk merekam sekaligus menyampaikan untuk generasi saat ini akan pesona dan kekuatan bahari Indonesia di masa lampau.

(Kompas.com: Muhammad Irzal Adiakurnia/Kompas: Johanes Galuh Bimantara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com