Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Motor di Cipete Sempat Ditangkap, lalu Kabur Usai Lepas Tembakan ke Warga

Kompas.com - 07/11/2022, 17:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencuri motor di Jalan Asem II, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, sempat ditangkap warga setelah aksinya terpergok pada Kamis (3/11/2022), terpergok.

Pelaku ditangkap oleh masyarakat sekitar yang ikut mengejar setelah mendengar teriakan dari warga lain.

"Ada warga yang memergoki pelaku, kemudian teriak. Kebetulan memang kondisi sudah ramai di sini, karena jam pulang kantor jadi ini jalan pintas," kata Mahmudin, warga setempat yang juga korban pencurian motor, saat ditemui di lokasi, Senin (7/11/2022).

"Karena dia (pelaku) posisi di dorong mungkin karena tidak kuat kali ya sudah banyak yang ngejar terus macet juga motornya di tinggal. Itu pelaku ditangkap warga," sambung Mahmudin.

Baca juga: Maling di Cipete Tinggalkan Motor Curian Sebelum Lepaskan Tembakan ke Warga

Namun pelaku berontak dan berusaha kabur. Saat itu juga pelaku mengeluarkan pistol yang dibawa dan melepaskan tembakkan ke arah atas.

Tembakan juga diarahkan kepada warga yang mencoba mendekat meski tidak mengenai sasaran.

"Pelalu kan tiga orang, yang mengintai kabur lebih dahulu. Ini yang melepaskan tembakan yang bawa motor (curian). Warga itu yang nangkep kabur, warga yang dekat ditembak, jadi pada takut," kata Mahmudin.

Saat itu pelaku kabur dengan dibonceng oleh satu rekannya yang menunggu. Pelaku kabur menggunakan sepeda motor Yamaha N-Max.

"Pelaku yang ditangkap warga itu akhirnya kabur sama temannya yang awal dia datang sebelum beraksi. Temannya itu muter balik setelah pelaku itu buang tembakan," kata Mahmudin.

Baca juga: Lepaskan Tembakan ke Arah Warga, Pencuri Motor di Cipete Diduga Pakai Pistol Mainan...

Hingga saat ini, kasus pencurian sepeda motor yang berujung pada penembakan ke arah warga itu terus diselidiki oleh Polsek Cilandak.

Kapala Polisi Sektor (Kapolsek) Cilandak, Kompol Multazam mengatakan, jajarannya telah memeriksa dua orang saksi terkait kasus pencurian sepeda motor dan penembakan tersebut.

"Sudah 2 dan akan kami kembangkan (jumlah saksi)," ujar Multazam saat dikonfirmasi.

Berdasarkan penyelidikan sementara, pelaku saat menembak ke arah warga itu diduga menggunakan pistol mainan karena tidak ditemukannya proyektil dan selongsong di lokasi.

"Tidak ada mas, dugaan awal senjata mainan. (Korban) tidak ada luka sedikitpun," ujar Multazam.

Multazam mengatakan, penyelidikan saat ini dibantu oleh Polres Metro Jakarta Selatan dan pihak kepolisian telah mengamankan rekaman CCTV di lokasi.

"Masih upaya lidik gabungan bersama Polres. CCTV sudah, ini bagian dari penyelidikan, tim masih bekerja. Dari fakta di lapangan sudah saya sampaikan," ucap Multazam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com