Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Tahun Kena Luapan Anak Kali Pesanggrahan, Korban Banjir Ini Jadi Kapok Punya Perabotan

Kompas.com - 07/11/2022, 19:19 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapok karena sering dilanggan jadi korban luapan anak Kali Pesanggrahan, Lasinah (51), warga RT 07 RW 03 Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, memutuskan untuk tidak membeli perabotan untuk di rumahnya.

Pasalnya, banjir yang terus bertamu ke rumah setiap tahun selalu merusak perabotannya.

"Saking capeknya sama banjir, saya enggak punya barang-barang perabotan. Kasur aja enggak punya, elektronik apa lagi," kata Lasinah di kediamannya, Senin (7/11/2022).

Lasinah mengaku lelah setiap kali banjir datang, dia harus mengangkat perabotan ke tempat yang lebih tinggi. Apalagi kini usianya tak lagi muda.

Baca juga: Cerita Warga Srengseng Sering Kena Luapan Kali hingga Harus Mengungsi ke TPU Joglo

"Kenapa enggak punya, gara-gara capek tiap tahun kena banjir. Sekalinya ada barang, capek taruh ke atas, kalau banjir.

Tidurnya jadi pakai kasur lantai yang gampang dilipat," ungkap Lasinah.

Lasinah yang sudah tinggal di sana sejak 1979 mengatakan bahwa banjir di wilayahnya memiliki ketinggian beraneka ragam. Mulai dari setinggi mata kaki seperti pada Minggu (6/11/2022) kemarin, hingga dua meter.

"Banjir paling parah itu waktu kecil sampai setinggi rumah. Kalau sekarang-sekarang itu sekitar 1 meteran. Parahan dulu memang. Kalau sekadang enggak tinggi tapi kadang ada arus. Kemarin sih pendek cuma semata kaki," kata Lasinah.

Baca juga: Jakarta Timur Banjir, Sudin SDA: Murni akibat Luapan Kali Ciliwung

Saat banjir melanda cukup tinggi, Lasinah dan keluarga lebih memilih untuk mengungsi. Akhir-akhir ini dia bersama warga lain mengungsi ke musala terdekat.

Namun, beberapa tahun lalu, Lasinah mengungsi ke TPU Joglo yang terletak di seberang sungai. Alasannya, permukaan tanah pemakaman yang jauh lebih tinggi dari permukimannya.

"Kalau banjir tuh sedikit-sedikit, lama-lama surut terus mendadak tinggi. Kalau begitu, kami langsung evakuasi ke pemakaman," kata dia.

Menyikapi keadaan ini, ia berharap, pemerintah mau membantu mengeruk atau membuat tanggul di sekitar sungai untuk meminimalisir dampak luapan sungai.

Baca juga: Luapan Kali Pesanggrahan dan Angke Hulu Telah Surut Seluruhnya

"Harapannya kali dikeruk. Dulu sempat ada yang dikeruk di seberang sana. Sekarang enggak ada," ungkap Lasinah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com