JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan meminta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tidak melihat kecelakaan hanya sebagai deretan angka.
Itu disampaikan Tigor merespons maraknya kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta akhir-akhir ini.
"Dalam hal ini manajemen PT Transjakarta janganlah melihat kecelakaan hanya sebagai deretan angka," ujar Tigor dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022).
Tigor berharap PT Transjakarta mengutamakan keselamatan, seperti yang diminta oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Terlebih, operasional bus transjakarta dibiayai oleh subsidi dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Komitmen keselamatan yang utama, mensyaratkan harus tidak ada kasus kecelakaan (zero accident) dalam pelayanan transjakarta," kata Tigor.
"Apalagi operasional transjakarta tidak mengejar untung, karena semua operasional sudah diberikan penuh melalui PSO atau subsidi dari APBD Jakarta. Jadi manajemen PT Transjakarta tidak terlalu pusing berpikir, apalagi kejar setoran," ujar Tigor.
Baca juga: Transjakarta Berbenah Setelah Deretan Kasus Kecelakaan dan Pelecehan Seksual...
Sebelumnya, Heru Budi meminta PT Transjakarta harus menerapkan rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) soal keselamatan.
Hal ini dinyatakan menyusul dugaan sopir bus transjakarta koridor 4 nekat memasuki pelintasan sebidang Jalan Halimun, Jakarta Pusat, 4 November 2022.
Untuk diketahui, KNKT memberikan rekomendasi kepada PT Transjakarta untuk membantu mengurangi tingkat kecelakaan bus transjakarta pada Desember 2021.
"Ya memang itu (rekomendasi KNKT) harus diterapkan. Kami dorong PT Transjakarta untuk menerapkan," sebut Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Heru Budi Ingatkan PT Transjakarta Utamakan Keselamatan Buntut Bus Hampir Tertabrak KRL
Heru menegaskan, PT Transjakarta mulai kini harus membangun pola pikir untuk mengutamakan keselamatan.
"Artinya PT Transjakarta harus membangun pola pikir atau mindset untuk menerapkan safety first di setiap layanannya," kata Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.