Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Keganjilan-keganjilan Sebelum Korban Tewas

Kompas.com - 13/11/2022, 09:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus satu keluarga yang tewas di dalam sebuah rumah di Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, masih menyisakan misteri.

Empat korban diidentifikasi atas nama Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri Margaretha Gunawan (68). Lalu, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir Budyanto Gunawan (69), ipar dari Rudyanto.

Warga awalnya curiga mencari sumber bau tak sedap dari sumber kejadian. Setelah rumah didobrak, warga menemukan empat orang itu sudah dalam keadaan tewas di ruangan berbeda-beda, Kamis (10/11/2022) malam.

Baca juga: Belum Ditemukan Dugaan Kekerasan atau Keracunan, Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Jadi Teka-teki

Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun, dari hasil otopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada empat orang itu. Belum pula ditemukan zat atau unsur berbahaya di organ dalam mereka.

Hasil otopsi juga menunjukkan bahwa waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu.

Namun, ada hal janggal yang ditemukan melalui proses otopsi. Tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.

Belum tentu penyebab kematian

Kepala Kepolisian Sektor Kalideres AKP Syafri Wasdar menyebutkan, kondisi lambung kosong tidak dapat diartikan bahwa mereka tewas akibat kelaparan.

"Terkait tidak ditemukan sisa atau bekas makanan (di organ dalam keempat korban), itu keterangan sementara. Belum tentu menjadi penyebab kematian," kata Syafri saat ditemui di Mapolsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).

Menurut dokter forensik, jasad sudah berusia lebih dari beberapa hari saat ditemukan. Bahkan, hitungan pekan.

Baca juga: Polisi: Lambung Kosong di Jasad Sekeluarga Kalideres Belum Tentu Penyebab Kematian

Biasanya, untuk jasad yang sudah lama seperti ini, kondisi organ dalam kosong itu merupakan hal yang wajar.

"Jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu, memang tidak ada masuk makanan dua hari atau lebih," ujar Syafri.

Di sisi lain, Syafri mengatakan, penyidiknya menemukan sejumlah struk belanja harian di dalam rumah.

Baca juga: Sekeluarga di Kalideres Diduga Tak Makan Beberapa Hari Sebelum Tewas, Polisi: Kulkasnya Bener-Bener Kosong

Tetapi, berdasarkan bukti belanja itu, tidak dapat disimpulkan pula bahwa para korban makan sebelum tewas. Sebab, struk itu tak ada yang tertanggal baru-baru ini.

"Itu bon bekas dia belanja sehari-hari. Itu sudah lama. Ada yang sudah dari 2021," ujar Syafri.

Polisi pun masih mencari tahu mengapa tidak ditemukan bahan makanan di rumah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com