Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Polusi Ibu Kota Masih Tinggi, Dinas Lingkungan Hidup Bentuk Forum Kualitas Udara

Kompas.com - 15/11/2022, 20:24 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta membentuk Forum Kualitas Udara sebagai wadah kolaborasi berbagai pihak untuk mendukung peningkatan kualitas udara di Ibu Kota.

"Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi bagi masyarakat dan berbagai pihak untuk dapat berkontribusi baik melalui ide maupun tindakan langsung," kata Koordinator Urusan Penyuluhan dan Humas DLH DKI Yogi Ikhwan dilansir dari Antara, Selasa (15/11/2022).

Yogi menjelaskan, forum Kualitas Udara Jakarta terbentuk setelah melalui diskusi bertajuk pemantauan kualitas udara Jakarta sekarang dan akan datang.

Baca juga: Warga Menang Gugatan Polusi Udara di Tingkat Banding, Jokowi hingga Menkes Wajib Perbaiki Kualitas Udara Jakarta

Keberadaan forum itu melibatkan pihak akademisi di antaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian ada pula pemprov, Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan lainnya.

Organisasi non pemerintah di antaranya Nafas, Bicara Udara dan sebagainya, serta kelompok masyarakat sipil di antaranya Dilans, Difapedia dan sebagainya juga dilibatkan dalam forum ini.

Menurut Yogi, keterlibatan berbagai kelompok ini juga untuk memberikan jaminan agar kebijakan dan langkah yang diambil dapat mengakomodasi kebutuhan kelompok masyarakat yang berbeda.

Yogi menambahkan, forum tersebut dibentuk sebagai tindak lanjut forum kolaborasi sosial berskala besar yang sudah dibentuk pada September 2022.

Forum sosial tersebut, kata Yogi, sudah dibagi lebih spesifik berdasarkan tiga klaster, yakni persampahan, perubahan iklim, dan klaster udara dan air.

Baca juga: Tak Bisa Dianggap Remeh, Polusi Udara di Jabodetabek Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Selain itu, mereka juga dibagi kelompok kerja mulai dari pengurangan hingga penanganan sampah.

Nantinya, forum itu diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan hidup serta mendukung rencana kerja pemerintah dengan aksi mandiri maupun kolaborasi.

Selain itu, mengajak peran pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam mendukung pengelolaan lingkungan hidup. Pasalnya, persoalan kualitas udara masih menjadi pekerjaan yang harus ditingkatkan di Jakarta.

Apalagi beberapa waktu lalu kualitas udara di Jakarta sempat berada di posisi teratas kualitas udara buruk dari kota-kota di dunia oleh lembaga pemantau kualitas udara, IQ Air.

Pada Rabu (15/6/2022) indeks kualitas udara di Jakarta mencapai 188 menjadikan kualitas udara terburuk di dunia versi IQ Air.

Baca juga: 75 Persen Polusi Udara di Jakarta Berasal dari Emisi Kendaraan, Ini Langkah Pemprov DKI Mengatasinya

Sementara itu, berdasarkan pengamatan IQ Air pada Selasa ini pukul 17.00 WIB, kualitas udara Jakarta dalam kategori sedang memiliki indeks 68 dengan tingkat polutan partikulat (PM) 2,5 mencapai 20 mikrogram per meter kubik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com