Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Libatkan Tim Ahli dari RSCM dan UI Usut Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres

Kompas.com - 16/11/2022, 14:18 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggandeng sejumlah tim ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, untuk memeriksa kembali empat jenazah satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, pelibatan tim ahli gabungan itu untuk mencari keterkaitan antara alat-alat bukti yang ditemukan dengan hasil pemeriksaan keempat jenazah.

Baca juga: Mengurai Dugaan Sekte “Kiamat Sudah Dekat” di Balik Misteriusnya Kematian Sekeluarga di Kalideres...

"Untuk mencari keidentikan antara bukti materil yang kami temui di lapangan, kemudian hasil penyelidikan secara deduktif, keterangan saksi yang kami peroleh secara signifikan terhadap kejadian ini. Nah kami padukan saat ini terdiri atas empat ahli," ujar Hengki kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

Menurut Hengki, terdapat empat ahli dari bidang berbeda yang akan bekerjasama menyelidiki dan mencari keterkaitan setiap informasi dalam penyelidikan.

Penyidik berupaya mengedepankan pendekatan penyelidikan dengan metode saintifik agar bisa segera mengungkap misteri tewasnya satu keluarga tersebut.

Baca juga: Kesaksian Tukang Jamu Langganan Sebelum Keluarga di Kalideres Tewas, Korban Jadi Pendiam dan Lebih Kurus

"Jadi pertama kami libatkan ahli forensik medical medic kolegal, kemudian ahli patologi anatomi ahli toksikologi DNA," kata Hengki.

"Kemudian kami sudah berkoordinasi dengan asisten psikologi forensik untuk melaksanakan pendalaman secara koherensif terhadap empat jenazah," sambungnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan sebelumnya menegaskan empat orang yang merupakan satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, meninggal dunia bukan karena kelaparan.

Dugaan kelaparan awalnya muncul karena hasil otopsi menunjukkan tidak ada sisa sari makanan di lambung korban, serta otot keempat jenazah yang juga sudah mengecil.

Baca juga: Polisi Dalami Kemungkinan Keluarga yang Tewas di Kalideres Anut Aliran Sekte Tertentu

Namun, dugaan awal itu tidak terbukti dalam proses penyelidikan yang dilakukan sampai saat ini.

"Bisa dikatakan untuk sementara memang tidak mengarah kepada kelaparan. Kami tidak menemukan adanya penyebab utamanya karena mati kelaparan," kata Zulpan, Selasa (15/11/2022) malam.

Diberitakan sebelumnya, empat orang ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).

Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang sebelumnya terganggu dengan bau tak sedap.

Baca juga: Rangkaian Peristiwa Sebelum Sekeluarga di Kalideres Tewas: Mobil Dijual, Barang Dipak, dan Listrik Diputus

Keempat jasad itu, yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.

Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com