JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri satu keluarga ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berbau busuk di Kalideres, masih belum diungkap polisi.
Satu keluarga itu adalah sang ayah Rudyanto Gunawan (71), Ibu Renny Margaretha (68), anak Dian (42), dan paman Budyanto Gunawan (68). Keempatnya dikenal sangat tertutup oleh warga lingkungan rumahnya di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
Namun, kesaksian berbeda diungkap kerabat di tempat tinggal keluarga yang tewas misterius sebelum pindah ke Kalideres. Mereka sebelumnya tinggal di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, tempat keluarga besar pasangan suami istri itu berada.
Menurut sepupu Margaretha, M (67), Margaretha dikenangnya sebagai sepupu yang baik.
Baca juga: Eks Ketua RT Ungkap Masa Lalu Keluarga yang Tewas di Kalideres: Cuek Saat Orangtua Jatuh Sakit
"Dia baik. Kalau orang bertanya ke saya apakah dia suka ngobrol atau enggak, jawabannya bukan suka ngobrol lagi. Namanya saudara, dulu satu rumah. Tertutup itu kata orang kan," kata M kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).
Sebelum Margaretha dan keluarganya pindah dari Gunung Sahari pada 1997, M mengatakan ia masih sering mengobrol saat sepupunya berjualan.
"Jualan (kue) di mana saja dia. Dulu ramai (pelanggan). Suaminya juga kerja kantoran, berkecukupan lah," ungkap M.
Kendati demikian, M mengaku putus komunikasi sejak Margaretha dan keluarganya pindah ke Kalideres.
"Sejak dia pindah, sudah enggak ada hubungan. Jadi 20 tahunan kami enggak ngerti. Waktu pindah juga saya enggak ngerti karena saya kerja," sebut M.
Baca juga: Polisi Temukan Petunjuk Penting Kematian Keluarga di Kalideres, Sejumlah Dugaan Terpatahkan
Sementara itu, teman masa kecil Dian, F (40) mengatakan bahwa Dian merupakan orang yang terbuka saat tinggal di Gunung Sahari.
"Waktu SMP, Dian itu baik banget. Kalau beli makanan atau beli barang, selalu beliin aku juga. Jadi kalau mereka pergi sama keluarga, tapi kalau belanja perginya sama aku," kata F kepada wartawan.
Selain itu, ia juga mengenang Dian sebagai perempuan yang cantik dan murah senyum.
"Dia itu enggak pernah marah, senyum aja, ketawa-ketawa aja. Kami enggak pernah bertengkar. Dia baik banget. Cantik lagi orangnya. Tinggian dia daripada aku," ungkap F.
Selain mengenang Dian yang baik, ia juga mengingat keluarga Dian yang sangat ramah.
"Mereka ngobrol, harmonis kayak orang biasa. Dian suka ditanya udah makan atau belum, terus diambilin makan," kata F.
Baca juga: Berbagai Petunjuk Penting untuk Memecahkan Kerumitan Kasus Keluarga Tewas di Kalideres...