Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dari Kesaksian Tetangga, Keluarga yang Tewas di Kalideres Dianggap Ramah oleh Pedagang Pasar

Kompas.com - 18/11/2022, 18:03 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu keluarga yang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan jasad membusuk di Kalideres, Jakarta Barat, dikenal tertutup oleh para tetangga.

Namun, keluarga tersebut dikenal sering beraktivitas ke pasar sekitar kediamannya.

Fang (67) pedagang kue Toko Citra Sari di Los A7 Pasar Perumahan Citra, Kalideres, mengaku mengenal Renny Margaretha (68) dan anaknya yang bernama Dian (42) sebagai sosok yang ramah.

"Sebetulnya dia itu orangnya ramah. Kalau sama saya hubungan sangat baik. Mamanya (Margaretha) terutama, suka senyum kalem. Orangnya rapi," kata Fang kepada wartawan, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Analisis Psikolog Forensik: Penuh Persiapan, Keluarga di Kalideres Seolah Ingin Mati dengan Tenang...

Meski demikian, Fang juga mengakui bahwa tidak banyak mengobrol dengan Margaretha.

Sebab, Margaretha yang biasa datang bersama Dian menggunakan sepeda motor itu, terkesan terburu-buru.

"Saya enggak pernah mengobrol soal pribadi, soalnya mereka kayaknya kalau belanja terburu-buru, kayaknya bukan orang yang santai. Kalau orang yang santai saya suka tanya. Dia belanja cepat-cepat pergi," kenang Fang.

Meski sudah tidak berusia muda, Fang mengingat Margaretha cukup lincah setiap datang. Termasuk kali terkahir Fang melihat keluarga tersebut 2-3 tahun lalu.

"Selama ini enggak pernah lihat mereka pucat. Sebelum Covid segar mukanya. Dua-duanya keadaan sehat, malah gesit kok mamanya. Enggak loyo, gesit mamanya itu," lanjut Fang.

Baca juga: Kompolnas Minta Polisi Transparan Ungkap Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres

Fang mengatakan, Margaretha sering menitipkan kue untuk dijualkan di tokonya sejak 2010 hingga menjelang pandemi Covid-19 pada 2020.

"Jadi dulu, dia nitip jualin kue. Tapi saat musim-musim tertentu kayak mau Imlek, Lebaran, dan pas musim kue bulan, jadi enggak setiap hari," sebut Fang.

Kue-kue yang dititipkan Margaretha untuk dijual, lanjut Fang, biasanya berupa moon cake, kue kering seperti nastar, kastengel, kue kacang, kue putri salju, dan yang paling laris dodol Cina.

"Dia nitip kue harganya lumayan mahal, tapi enggak banyak jumlahnya, empat atau lima dus. Tapi ada yang beli kalau dipasarkan. Paling laku dodol Cina jelang Imlek," terang Fang.

Selain menitipkan kue untuk dijual kembali, Fang menyebut Dian juga kerap membeli mpek-mpek buatan keluarganya.

"Saya jual pempek suka tawarin. Mereka belanja juga enggak hanya nitip," sebutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com