Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Hinaan dan Fitnah dari "Haters", Dewi Perssik: Kerjaan Saya Jadi Terganggu

Kompas.com - 18/11/2022, 20:11 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penyanyi dangdut Dewi Perssik menyebut hinaan dan fitnah oleh akun haters di Instagram telah mengganggu pekerjaannya.

Setidaknya, terdapat dua pekerjaan yang telah disepakati Dewi bersama kliennya mendadak ditunda sepihak dan merugikan dirinya.

"Ada dua kerjaan, tapi yang satu pekerjaan enggak usah (disebut) dan yang satu pekerjaan lagi itu klien ngerasa ditunda. Sementara itu merugikan aku. Gara-gara si perempuan itu koar-koar," kata Dewi Perssik kepada wartawan di Polres Depok, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Dihina oleh Haters, Dewi Perssik Laporkan Beberapa Akun Instagram ke Polres Depok...

Lebih jauh Dewi mengatakan, akun-akun haters Instagram itu telah mencibirnya mandul dan gagal dalam pernikahan.

"Menyinggung soal mandul, nyinggung soal tiga kali janda. Enggak kenapa-kenapa itu fakta aku tiga kali janda, tapi aku sebagai perempuan juga enggak pengin pernikahan itu gagal," ujar Dewi.

Karena itu, Dewi mengaku merasa terganggu atas pernyataan dari pemilik akun yang menghinanya. Sehingga, ia melaporkan masalah itu ke Polres Metro Depok.

Baca juga: Polisi Upayakan Mediasi Dewi Perssik dengan Terlapor Pencemaran Nama Baik

"Aku sebagai warga negara yang baik, dan merasa terganggu pada statement yang tidak baik, yang mengarah ke penghinaan, fitnah. Jadi saya wajib untuk lapor," kata Dewi.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno membenarkan adanya laporan yang dibuat Dewi Perssik terhadap beberapa akun instagram.

Terhadap akun- akun instagram itu, polisi menerapkan Undang-Undang ITE.

"Kami lidik lagi siapa pemilik akun itu. Yang jelas UU ITE kami terapkan disitu pasal 27 dan 36. Tapi kami akan kembangkan lagi" ujar Yogen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com