Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI Dorong Konser Dilakukan di Ruang Terbuka untuk Tekan Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 22/11/2022, 16:11 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta agar kapasitas ruang publik di Ibu Kota dikurangi. Hal itu guna menekan penyebaran kasus Covid-19.

Sebagai contoh konser di ruang tertutup. Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama meminta konser di ruang tertutup dikurangi atau alternatifnya dilaksanakan di ruangan terbuka.

"Seperti konser di ruang tertutup, usahakan kegiatan outdoor," kata Ngabila dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).

"Sesuai SE satgas BNPB, event dihadiri di atas 1.000 orang pastikan menggunakan masker medis dan sudah booster," imbuh dia.

Baca juga: Dinkes DKI: Capaian Vaksinasi Booster di Jakarta Baru 70 Persen

Dinkes DKI juga meminta lansia dan anak berusia kurang dari enam tahun menghindari kerumunan.

"Hindari lansia dan anak kurang dari enam tahun ikut acara keramaian," kata Ngabila.

Ngabila mengatakan, penambahan kasus baru di DKI selalu di atas 1.000 per 1 November 2022.

Sebelumnya, penambahan kasus di bawah 1.000.

"Per 1 November mulai 1.000 kasus per hari. Kemarin Senin (kasus) positif baru 1.789 kasus, positivity rate 22 persen," kata Ngabila.

Ngabila menyebutkan, Dinkes DKI kini sedang memperluas cakupan vaksinasi dosis ketiga alias booster.

Baca juga: Dinkes DKI Pastikan Kasus Polio Belum Ditemukan di Jakarta


"Perlu pelibatan lintas sektor, kader, RT/RW dan dewan masjid untuk mobilisasi peserta vaksin," ujar Ngabila.

Data terbaru, lanjut Ngabila, cakupan vaksinasi booster di DKI baru 70 persen.

"Capaian booster Jakarta baru 70 persen dan lansia baru 60 persen," ucap Ngabila.

Dinkes DKI juga mendeteksi dini warga usia 40 tahun ke atas guna mencegah kematian akibat kasus Covid-19.

"Deteksi dini usia 40 tahun ke atas dan orang komorbid sangat penting untuk tata laksana cepat dan mencegah kematian," kata Ngabila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com