Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Mal Blok M dan Ratu Plaza Jakarta yang Semakin Ditinggalkan Pengunjung..

Kompas.com - 24/11/2022, 06:30 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib sejumlah mal di Ibu Kota nyaris tumbang. Pengunjung semakin jarang datang dan pedagang pun satu per satu menghilang.

Salah satunya Mal Blok M yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mal yang berjaya pada era 1990-an sampai 2000-an itu tak lagi menjadi pilihan masyarakat.

Saat Kompas.com memasuki pintu masuk mal pada Rabu (16/11/2022), nuansa sepi sangat terasa. Kini yang terlihat hanyalah wajah kosong mal. Tak tampak kios yang buka.

Kondisi serupa tak jauh berbeda dengan Mal Ratu Plaza. Pusat belanja yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kini semakin tak diminati.

Baca juga: Senja Kala Mal Blok M, Tinggal Tiga Toko yang Bertahan di Lorong Lengang...

Pedagang Gulung Tikar dan Menganggur

Rizki (30), salah satu pedagang yang pernah berjualan di Mal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terpaksa gulung tikar akibat pandemi Covid-19 yang melanda pada Maret 2020 lalu.

Pedagang pakaian pria yang merintis usahanya sejak 2017, mengaku tak lagi sanggup lagi membayar sewa kios di Mal Blok M.

"Kan enggak ada pelanggan, benar-benar sepi, harga sewa juga enggak turun. Karena enggak ada pemasukan, jadinya bingung buat bayar sewa," ujar Rizki saat ditemui di Mal Blok M, Rabu (16/11/2022).

Omzet penjualan yang anjlok hingga 70 persen, begitu terasa ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan penutupan operasional mal di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kondisi serupa hampir dialami seluruh pedagang di Mal Blok M. Kata Rizki, satu per satu pedagang mulai menutup kiosnya karena tak lagi mampu membayar sewa.

Baca juga: Alasan Pembeli Tetap Belanja di Mal Blok M yang Kini Sepi, Harga Murah Bisa Dapat Barang Branded

Kondisi serupa juga dialami Mal Ratu Plaza. Seorang karyawan kios ponsel dan aksesori ponsel di Mal Ratu Plaza, Jakarta Pusat, berinisial E (42) mengakui bahwa kondisi mal kian sepi sejak Maret 2020.

Dia berujar, semakin lama makin banyak tenant yang gulung tikar dan terpaksa menutup kiosnya karena tak mampu bayar sewa dan menggaji karyawan.

"Sepi kayak gini sejak pandemi. Sekarang tuh lebih parah lagi, dua bulan belakangan lebih sepi lagi," ujar E saat ditemui di Mal Ratu Plaza, Rabu (23/11/2022).

Masih Ada Alasan untuk Bertahan

Di Mal Blok M, hanya tersisa tiga kios yang masih bertahan di area lantai dasar. Ketiganya memiliki pangsa pasar yang berbeda dengan produk yang sama, yaitu pakaian.

Baca juga: Kala Toko Laptop di Mal Ratu Plaza Rambah Marketplace agar Tak Gulung Tikar

Seorang karyawan bernama Suli (40) mengatakan bahwa toko itu sudah menjajakan pakaian di sana sejak 2019. Toko tersebut sempat terdampak di kebijakan awal pandemi Covid-19.

Suli mengakui tokonya masih ramai dikunjungi pembeli lantaran tidak begitu banyak persaingan yang terjadi dengan toko lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com