Kondisi tersebut pun lantas membuat pihak keluarga yang menyaksikan langsung di rumah duka menangis histeris.
Selain itu ada pula ada luka lebam dan diduga sayatan di bagian dada hingga perut Prada Indra. Pihak keluarga lalu membuka seluruh kain kafan Prada Indra karena melihat ada darah yang keluar dari bagian wajah.
Baca juga: Prada Indra Wijaya Dianiaya hingga Tewas di Papua, Keluarga: TNI Janji Hukum Pelaku Seberat-beratnya
"Akhirnya kami minta untuk dibuka seluruh bagiannya kemudian dibuka lagi bagian kain kafannya hingga seluruh badan, dan terlihat ada luka lebam di bagian dada sampai dengan di bagian perut," ujar Rika
Selain lebam dan wajah yang mengeluarkan darah, Rika juga menemukan adanya luka seperti sayatan di atas dada Prada Indra. Namun, Rika belum dapat memastikan dan enggan berasumsi soal penyebab luka seperti sayatan tersebut di bagian dada adiknya.
"Di atas dada sendiri saya melihat ada luka antara goresan atau sayatan. Saya sendiri tidak bisa mendiagnosa, karena dari hasil otopsi sendiri belum keluar," kata Rika.
Keluarga juga dipersulit saat meminta jenazah Prada Indra diautopsi. Awalnya keluarga diminta untuk membuat surat pernyataan bahwa pihak keluarga bersedia jenazah Prada Indra diotopsi. Keluarga pun membuat surat tersebut sebagai pengantar.
"Sudah dibuatkan dari kami surat pengantar yang ke Biak melalui Whatsapp. Akhirnya dari sana minta surat rekomendasi dari Polsek terdekat. Karena katanya, kalau dilakukan otopsi harus didampingi oleh polisi," kata Rika
Akhirnya dengan negosiasi yang alot, keluarga meminta surat rekomendasi dari Polsek Kelapa Dua Tangerang Selatan. Namun Polsek Kelapa Dua mengatakan tak bisa memberi surat rekomendasi karena almarhum merupakan anggota TNI AU.
Menurut Polsek Kelapa Dua, surat rekomendasi seharusnya berasal dari POM TNI AU Keluarga lantas mengonfirmasi ke POM TNI AU agar diberikan surat rekomendasi untuk otopsi jenazah Prada Indra.
Namun, POM TNI AU saat itu mengatakan, jenazah Prada Indra tidak bisa diotopsi karena surat kematian sudah keluar disertai dengan penyebabnya, yaitu dehidrasi berat.
Tidak lama kemudian, orang tua almarhum mendapat kabar bahwa jenazah Prada Indra bisa diautopsi dengan syarat membawa surat pernyataan siap dilaksanakan autopsi.
"Maka dari Polsek langsung dibawa menuju RSUD Kabupaten Tangerang dan dilakukan otopsi pada hari Minggu 20 November 2022 sekitar pukul 03.50 sampai 06.00," ujar Rika.
Prada Indra juga disebutkan sempat bercerita bahwa dirinya akan berkumpul dengan senior sebelum dikabarkan meninggal dunia.
“Kebetulan adik saya masih sempat melapor dengan pacarnya bahwa akan dilakukan kumpul setelah futsal dengan senior-seniornya,” ujar Rika.
Rika menuturkan, pihak keluarga dan pacarnya memang mengetahui rutinitas Prada Indra bermain futsal setiap Sabtu malam.
Namun tiba-tiba, pihak keluarga menerima pesan WhatsApp bahwa Indra telah meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Manuhua Biak, pada Sabtu (19/11/2022).
Rika enggan menyimpulkan kematian adiknya itu akibat tindakan senior saat berkumpul. Namun, ia curiga terjadi kekerasan saat melihat kondisi jenazah adiknya.
(Penulis: Ellyvon Pranita, Tria Sutisna | Editor: Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.