Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Angin Kencang Obrak-abrik Belasan Kontrakan Bermaterial Styrofoam di Jelambar

Kompas.com - 29/11/2022, 06:42 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan disertai angin kencang menyebabkan belasan rumah kontrakan ambruk di Jalan Jelambar Baru I, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu (26/11/2022) sore.

Deretan kontrakan bercat putih yang tampak masih baru itu hancur. Atap bangunan kontrakan "terbang" dan menghantam bangunan rumah yang berada di sekitarnya.

Menurut warga, hujan memang sudah turun sejak pukul 14.00 WIB. Setengah jam kemudian, bangunan mulai roboh. Warga langsung melarikan diri.

Baca juga: Angin Kencang Robohkan 16 Kontrakan di Jelambar, 68 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Sesaat setelah warga keluar rumah, Madun, penghuni kontrakan, melihat tiang listrik yang berada di ujung deretan kontrakan, telah tumbang.

"Anginnya itu dua kali datang. Yang pertama kali itu kena tiang listrik. Habis itu warga kabur lewatin tiang listrik ini, karena pintu keluarnya lewat situ. Eh, enggak lama kemudian, nongol lagi, habis semua kontrakan," ungkap Madun, Sabtu.

Petugas Linmas setempat juga mengaku melihat sebuah pohon petai yang tercabut dari akarnya dan terangkat di udara.

Baca juga: Porak-poranda, Kondisi Terkini Kontrakan di Jelambar Usai Dihantam Angin Kencang Sabtu Lalu

"Pohon petai itu keangkat, muter-muter di atas. Enggak tau itu kelempar ke mana," kata petugas tersebut.

Akibat peristiwa itu, empat dari 16 bangunan kontrakan, porak-poranda. Sisanya, atap dan jendelaaupun pintunya, banyak yang terlepas.

Selain itu, perabotan dan benda-benda berharga penghuni kontrakan banyak yang hilang maupun rusak.

Dinding styrofoam

Saat diamati, dinding bangunan kontrakan tidaklah terbuat dari tembok maupun kayu, melainkan sesuatu seperti styrofoam.

"Ini bukan terbuat dari kayu, tapi dari gabus. Sebenarnya ini alat peredam yang fungsinya biar enggak ada suara itu loh. Pantes terbang, beratnya enteng," kata Madun.

"Ini gabus, kalau satu kebakaran, ya habis semua," keluh Madun.

Baca juga: Kontrakan yang Roboh Diterjang Angin Kencang di Jelambar Bermaterial Seperti Styrofoam

Selain dinding, Madun juga menunjukan atap kontrakan yang diduga terbuat material ringan.

"Itu juga atapnya fiber berbentuk seng. Itu juga bekas, bukan material baru. Enggak tau dari mana," ungkap dia.

Sinah, korban lainnya, mengatakan kontrakan tersebut baru dibangun setahun lalu oleh pemilik tanah. Ia pun mengontrak bangunan itu sejak diresmikan pada Januari 2022 lalu.

"Saya ngontrak Rp 1 juta sebulan. Minat karena bagus, baru, dulu juga rebutan booking-nya," kata Sinah.

Penanggulangan

Pada Senin (28/11/2022), are kontrakan yang sebelumnya porak-poranda, telah dirapikan. puing-puing bekas bangunan telha dikumpulkan.

Penghuni kontrakan terlihat mengevakuasi barang-barang dari kontrakan ke luar. Sedangkan, beberapa pekerja terlihat mulai memagari area kontrakan dengan puing-puing bangunan.

Plt Camat Grogol Petamburan, Joko Mulyono mengatakan, berdasarkan hasil mediasi dua hari lalu, pemililk kontrakan berencana memberikan uang kerohiman.

"Ada itikad baik dari pihak kontrakan. Katanya, mereka akan memberikan uang kerohiman kepada para penghuni kontrakan," kata Joko saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Penghuni Kontrakan Styrofoam di Jelambar yang Diterjang Angin Mulai Cari Tempat Tinggal Baru

Para penghuni kontrakan pun sudah mencari tempat tinggal baru. Pada Senin sore tenda pengungsian pun akan dibongkar lantaran tidak lagi adanya pengungsi.

Menurut Joko, pemilik kontrakan tidak berencana membangun kembali kontrakan semi permanen itu.

Beberapa warga terlihat sibuk mengangkut barang-barang bantuan seperti selimut, tikar, karpet, sarung, dan makanan serta minuman.

Bantuan dari pemerintah yang tadinya tertumpuk di tenda pengungsian itu, akan dipindahkan ke Pos RW 07 Jelambar.

Selain itu, atap kontrakan yang diduga terbuat dari fiber terbawa angin dan mendarat di atap rumah warga puluhan meter dari tempat asalnya. Akibatnya, 10 atap rumah warga rusak.

Kata Joko, pemililk kontrakan berjanji akan memperbaiki 10 atap rumah di sekitar kontrakan yang rusak, akibat tertimpa atap kontrakan yang terpental jauh itu.

"Rumah-rumah yang terkena imbas karena ketimpa atap segala macam, itu akan diperbaiki. Terus ada beberapa gerobak rusak, diganti juga dari mereka," kata Joko.

Pada Senin siang, terlihat sejumlah pekerja mulai memperbaiki atap-atap rumah warga di sekitarnya.

Beberapa truk pengangkut material atap berbagai jenis juga mulai berdatangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com