Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

3 Fakta Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta Babak Belur Dianiaya, Atlet Senior Diduga Terlibat

Kompas.com - 02/12/2022, 08:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih panjat tebing DKI Jakarta berinisial AH melaporkan atletnya sendiri, AS ke Polsek Cakung, Jakarta Timur pada Senin (28/11/2022).

AH melaporkan AS atas dugaan penganiayaan di tempat latihan para atlet panjat tebing Ibu Kota di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Akibat penganiayaan itu, AH babak belur. Wajah AH mengalami luka robek pada bagian pipi kanan dan hidung serta memar akibat pukulan yang dilakukan AS.

Kronologi

AH menceritakan, pemukulan yang dialami berawal ketika dia menegur keras AS saat latihan pada Sabtu (26/11/2022).

Adapun penganiayaan terjadi setelah AH menegur AS yang tak disiplin, karena jarang mengikuti latihan.

"Saya tegur dia karena dia tidak masuk-masuk latihan. Cuma, negur saya caranya itu memang buruk. Karena kalau di tempat latihan saya memang cara komunikasinya memang kasar, saya akui," kata AH, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta Babak Belur, Diduga Dianiaya Atlet Sendiri

Saat menegur AS, AH menyeret nama atlet senior dan ternama, AJ, yang menurut dia menghancurkan nama panjat tebing DKI Jakarta.

AJ disebut telah membuat unggahan melalui laman Instagram pribadi yang dianggap menghina hingga menyinggung kepala pelatih panjat tebing DKI Jakarta.

"Karena di posting-an Instagramnya (AJ) telah menghina DKI dan kepala pelatih terus, yaitu saya. Jadi kepala pelatih tak ditulis saya, tapi kepala pelatih saya doang," kata AH.

AH mengatakan, teguran keras yang dilakukannya kepada AS sepatutnya dijadikan bahan evaluasi karena telah indisipliner.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta, Awalnya Tegur Atlet karena Jarang Latihan

Awalnya, AS tak menerima teguran keras itu dan mengingatkan AH untuk tidak mengulangi.

Namun, amarah AS mereda setelah AH mengakui dan meminta maaf atas teguran yang dilakukan terlalu keras dan kasar.

"Terus saya bilang, 'Oh iya betul, kalau gitu saya juga minta maaf'. Nah pulang dan sudah saling memaafkan, sudah selesai," ucap AH.

Tak terima dan memukul

Pada sesi latihan berikutnya, Senin (28/11/2022), AH kembali ditegur oleh AS.

AH mengatakan, saat itu AS tak terima dengan teguran keras pada sesi latihan Sabtu, terlebih kala itu menyeret nama AJ, seniornya.

"Saya bilang, 'Bukannya kita sudah selesai kemarin'. Kata dia belum. Terus saya bilang, 'Saya harus apa, kan saya sudah minta maaf'. Kata dia, 'Ya harus minta maaf di hadapan seluruh tim'" kata AH.

Baca juga: Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta yang Dianiaya Atletnya Mengaku 2 Kali Dipukuli

AH kemudian menuruti permintaan AS dengan meminta maaf di hadapan seluruh tim panjat tebing di tempat latihan kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Meski AH telah meminta maaf, tetapi AS tetap tak terima. AS lantas menantang AH untuk berkelahi.

Tak lama kemudian, AS menghubungi AJ, dia diduga meminta arahan terkait ucapan AH yang keras dan kasar.

"Sebenarnya marah (AS) di situ sudah reda. Saya juga disuruh pergi sama teman-teman pelatih. Kemudian AJ datang dan panggil saya. AJ tanya ke AS, saya ngomong apa saja. Kemudian dikasih tahu oleh AS," ucap AH.

"AJ bilang ke AS, maunya apa. Kata AS, berantem sama saya. Akhirnya AJ bilang, 'Ya sudah'. Baru AS di situ langsung mukulin saya," sambung AH.

Melibatkan atlet senior

AH mengatakan, AJ datang bersama atlet senior lain, ZA. Mereka diduga turut terlibat karena melarang sejumlah atlet junior yang mencoba melerai penganiayaan.

"Semua orang yang berusaha melerai itu langsung dihadang sama dia, AJ dan ZA. kebetulan atlet saya junior mereka, jadi kalah mental, takut. Pokoknya yang berusaha melerai langusng didorong, semua diajak berantem," kata AH.

Baca juga: Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta Dianiaya, Diduga Melibatkan Atlet Senior

AH yang terus dipukuli AS berupaya menyelamatkan diri. AH juga dibantu salah satu sekuriti perumahan di tempat latihan.

"Kemudian saya tanya sama AJ dan AS, 'Ini saya sudah bonyok, saya ada kata-kata kasar sama kamu, sudah selesai tidak nih?'. Dia bilang, 'Tidak, belum'" kata AH.

Tak lama ada satu orang lain mengejar AH dan kembali memukulnya. Orang itu disebut berinisial R.

Saat itu AH kembali berlari menyelamatkan diri, namun ditangkap oleh AJ seakan membantu untuk R melakukan pemukulan secara membabi buta. Kejadian itu sempat direkam oleh seseorang.

"Itu yang ada di video (penganiayaan) kedua. Itu yang saya ditangkap AJ dan dilepas lalu dipukuli lagi di situ," ujar AH.

Aksi penganiayaan itu disebut AH semakin menjadi. AS kembali mengejarnya untuk melempar batu yang sudah dibawa.

AH mengatakan, penganiayaan itu reda setelah pihak kepolisian datang. Polisi itu sebelumnya dihubungi oleh sekuriti.

"Jadi sekuriti di situ inisiatif panggil polisi. Saya ikut polisi karena merasa saya harus amankan diri," ucap AH.

AH menduga kuat, penganiayaan dialaminya itu juga melibatkan atlet panjat tebing senior berinisial AJ.

"Iya di situ jelas banget komandonya dari AJ. AJ itu datang, jalan berdua dari pelatnas itu sama (atlet lain) ZA," ujar AH.

Saat ini AH telah melaporkan atas dugaan penganiayaan yang dialami ke Polsek Cakung, Jakarta Timur. Laporan AH telah teregister dengan Nomor LP/B/1231/XI/2022/SPKT/SEK.CK/RJT/PMJ.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Modus Natalia Rusli Tipu Korban KSP Indosurya, Janji Cairkan Uang Nasabah Koperasi

Modus Natalia Rusli Tipu Korban KSP Indosurya, Janji Cairkan Uang Nasabah Koperasi

Megapolitan
Video Viral Komplotan Perampok Bersenjata Satroni Minimarket di Kebagusan, tapi Gagal Bobol Brankas

Video Viral Komplotan Perampok Bersenjata Satroni Minimarket di Kebagusan, tapi Gagal Bobol Brankas

Megapolitan
Pembangunan JPO Warung Mangga Tangerang Diprotes karena Halangi Tempat Usaha Warga

Pembangunan JPO Warung Mangga Tangerang Diprotes karena Halangi Tempat Usaha Warga

Megapolitan
Layanan Hapus Tato Gratis Hadir Kembali di Jakarta Selama Ramadhan...

Layanan Hapus Tato Gratis Hadir Kembali di Jakarta Selama Ramadhan...

Megapolitan
Satpol PP DKI Kerap Temukan Pengemis Berkedok Pemulung di Jakarta

Satpol PP DKI Kerap Temukan Pengemis Berkedok Pemulung di Jakarta

Megapolitan
Pengacara AKBP Dody Nilai Teddy Minahasa Pantas Dituntut Hukuman Mati

Pengacara AKBP Dody Nilai Teddy Minahasa Pantas Dituntut Hukuman Mati

Megapolitan
Tipu Korban KSP Indosurya, Natalia Rusli Disebut Gelapkan Uang Rp 45 Juta

Tipu Korban KSP Indosurya, Natalia Rusli Disebut Gelapkan Uang Rp 45 Juta

Megapolitan
Saat Satpol PP DKI Rekrut 1.200 “Intel” Selama Ramadhan, Ini Tugas-tugasnya...

Saat Satpol PP DKI Rekrut 1.200 “Intel” Selama Ramadhan, Ini Tugas-tugasnya...

Megapolitan
Penghuni Apartemen di Jaksel Adukan Masalah Uang Iuran ke Ketua DPRD DKI

Penghuni Apartemen di Jaksel Adukan Masalah Uang Iuran ke Ketua DPRD DKI

Megapolitan
Kuasa Hukum AG Harap Penyidik Bisa Pulihkan 'Chat' ke D yang Dihapus Kliennya

Kuasa Hukum AG Harap Penyidik Bisa Pulihkan "Chat" ke D yang Dihapus Kliennya

Megapolitan
Kuasa Hukum Sebut AG Hapus 'Chat' ke D karena Disuruh Mario Dandy

Kuasa Hukum Sebut AG Hapus "Chat" ke D karena Disuruh Mario Dandy

Megapolitan
Cegah Kriminalitas Selama Ramadhan, Orangtua Diimbau Pastikan Anaknya Sudah di Rumah Pukul 22.00

Cegah Kriminalitas Selama Ramadhan, Orangtua Diimbau Pastikan Anaknya Sudah di Rumah Pukul 22.00

Megapolitan
Sebut AG Hapus 'Chat' ke Kliennya, Kuasa Hukum D: Ada Upaya Hilangkan Barang Bukti...

Sebut AG Hapus "Chat" ke Kliennya, Kuasa Hukum D: Ada Upaya Hilangkan Barang Bukti...

Megapolitan
Gencar Razia Pengemis, Satpol PP DKI: Kami Ingin Beri 'Shock Therapy'

Gencar Razia Pengemis, Satpol PP DKI: Kami Ingin Beri "Shock Therapy"

Megapolitan
Kenapa Ada Upaya Diversi Meski Keluarga Mario Tolak Maafkan AG?

Kenapa Ada Upaya Diversi Meski Keluarga Mario Tolak Maafkan AG?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke