Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPI Akan Demo hingga 7 Desember, Lalu Lanjut Mogok Nasional

Kompas.com - 02/12/2022, 12:39 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengaku bakal menggelar unjuk rasa terus menerus hingga 7 Desember 2022 untuk menuntut kenaikan upah layak.

Hal ini dinyatakan orator dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) saat unsur buruh menggelar unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2022) siang.

"Jadi, hari ini kawan-kawan, sesuai arahan dari KSPI, bahwa perwakilan daerah di seluruh nasional mengadakan dan menyuarakan aksi bersama mulai 1 Desember sampai 7 Desember (2023)," ucap orator itu sembari menggunakan pelantang suara, dari atas mobil komando, Jumat.

Baca juga: Buruh Demo di Balai Kota, Tolak UMP DKI 2023 Rp 4,9 Juta

Ia pun berharap perwakilan daerah lain yang tergabung sebagai anggota KSPI dapat tergabung dalam aksi besar-besaran itu.

Menurut orator, usai berunjuk rasa secara terus menerus, perwakilan daerah KSPI se-Tanah Air bakal menggelar mogok kerja.

Aksi ini juga bakal digelar pada Desember 2022.

"Pada akhirnya nanti, kami akan melakukan mogok nasional di bulan Desember," tegas orator.

Berdasar pantauan Kompas.com, unsur buruh tiba di depan Gedung Balai Kota DKI sekitar pukul 10.40 WIB.

Dikomandoi satu mobil komando, para buruh yang terdiri dari sejumlah organisasi serikat pekerja ini datang dari sisi timur Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat

Baca juga: Imbas Demo Buruh di Balai Kota DKI, Arus Lalin Jalan Medan Merdeka Selatan Macet

Sembari mengendarai kendaraan bermotor roda dua, para buruh membawa atribut organisasi masing-masing seperti bendara.

Salah satu orator yang berada di mobil komando mengaku merasa keberatan dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2023 yang naik 5,6 persen atau setara Rp 4,9 juta.

Hal ini tercantum dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1153 Tahun 2022.

"Ternyata Kepgub DKI hanya naik 5,6 persen. Ini sangat mencederai, angka 5,6 persen tidak pernah terbayang di pikiran kita," kata orator.

"Kita menolak kenaikan UMP DKI 5,6 persen. Itu yang kita sampaikan hari ini kepada Pj (Penjabat) Gubernur DKI," sambung dia.

Baca juga: Ada Demo Buruh di Balai Kota DKI, Sejumlah Rute Transjakarta Dialihkan

Para buruh masih konsisten menuntut kenaikan 10,55 persen, sesuai usul awal mereka.

Mereka meminta inflasi dan pertumbuhan ekonomi sebagai acuan penetapan upah tahun 2023.

Berdasarkan pantauan, para buruh memenuhi setengah lajur selatan Jalan Medan Merdeka Selatan.

Dengan demikian, pengendara hanya bisa memakai sebagian lajur.

Kemacetan sempat terjadi di jalan ini. Aparat kepolisian beserta petugas dari instansi lain mengatur arus lalu lintas yang macet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com