Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Tak Sekadar RTH...

Kompas.com - 04/12/2022, 12:50 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada akhir pekan yang cerah ini, Minggu (4/12/2022), sejumlah orang tampak berkumpul di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sebuah komunitas tampak menggelar talkshow, mini konser, senam bersama, dan lainnya sejak pagi.

Sementara itu, beberapa warga lain asyik menikmati buku bacaan yang tersedia di ruang perpustakaan.

Sejumlah anak ditemani orangtua dan keluarganya juga terlihat tengah asyik menikmati taman bermain yang berada di bagian luar taman.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Taman literasi Martha Christina Tiahahu, Ini Cara Berkunjung hingga Lokasi Parkirnya...

Taman yang baru selesai direvitalisasi pada pertengahan September 2022 ini hadir dengan konsep baru.

Taman seluas 9.710 meter persegi itu awalnya hanya dibuka dengan konsep taman wisata, tidak berbeda dengan ruang terbuka hijau (RTH) lainnya.

Namun, dengan konsep baru, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk sarana aktivitas seni dan budaya serta edukasi.

Sebab, setelah direvitalisasi, taman ini memiliki beberapa fasilitas tambahan, seperti perpustakaan, plaza kalebrasi, plaza bunga, dan paviliun literasi yang berada di lantai dua.

Ada juga fasilitas lain seperti tempat parkir atau penitipan sepeda, mushala, dan toilet yang lokasinya berdekatan dengan plaza anak.

Baca juga: Nyaman dan Santai, Ini Fasilitas Taman Literasi Martha Christina Tiahahu

Taman yang namanya diambil dari salah satu pahlawan perempuan asal Ambon, Martha Christina Tiahahu, ini dikelola oleh anak perusahaan PT MRT Jakarta, PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ), berkolaborasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta serta Perpustakaan Jakarta.

Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud mengatakan, kegiatan yang hari ini terlihat di Taman Literasi Martha Tiahahu adalah aktivitas yang memang diharapkan saat sejumlah pihak mengubah konsep taman menjadi sarana literasi.

"Kami mendorong berbagai pihak untuk memanfaatkan kawasan ini," kata Farchad saat dijumpai di Taman Literasi Martha Tiahahu, Minggu.

Baca juga: Cara ke Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Naik MRT, Transjakarta, dan KRL

Jika dahulu hanya berfungsi sebagai taman wisata, kini fungsinya bertambah menjadi taman bermain anak, komersial, kegiatan kesenian dan kebudayaan, serta literasi.

"Kami berharap akan banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan area ini untuk kegiatan apa pun sejauh itu sesuai dengan temanya dan tidak dilarang," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT ITJ Ferdiansyah Roestam menyampaikan, pihaknya ingin mengembangkan kawasan transit oriented development (TOD).

"ITJ dibangun untuk bisa menjadi perpanjangan dan menjadikan kawasan ini sesuai dengan kaidah yang ada di panduan rancang kota, termasuk juga salah satunya yang sudah diinisiasi Taman Marta ini," ucap Ferdiansyah.

Baca juga: Seharian di Blok M, Main ke Taman Literasi Martha Christina Tiahahu

Dengan begitu, masyarakat diharapkan akan mendapatkan banyak manfaat saat berkunjung atau berada di taman ini.

Masyarakat bisa menikmati ruang terbuka hijau di taman, melihat pertunjukan atau bahkan mengadakan pertunjukan seni dan budaya, menikmati sarana tempat penjualan makanan atau minuman, menikmati kebersamaan bersama keluarga, terutama menemani anak-anak bermain dan sebagainya.

"Jadi bukan hanya sekedar taman tapi bakal jadi ruang publik yang akan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan kesenian dan kebudayaan serta transit," tutur Ferdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com