Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu Omzet Jualan di Plaza Semanggi Bisa Rp 1 Juta Per Hari, Sekarang Rp 300.000 Seminggu"

Kompas.com - 05/12/2022, 19:26 WIB
Reza Agustian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam memulai usaha bisnis tak selamanya berjalan mulus. Ungkapan tersebut seperti nyata yang dirasakan Euis (57) pedagang pakaian di Plaza Semanggi, saat ini.

Sepinya pusat perbelanjaan yang berada di wilayah strategis kawasan Semanggi itu berdampak pada menurun drastisnya omzet penjualan Euis.

Euis menceritakan, sepinya pengunjung yang membeli pakaian di tokonya yang bernama Groovy Style dirasakan semenjak pandemi Covid-19 melanda DKI Jakarta.

Setelah kasus Covid-19 berangsur-angsur reda, omzet penjualan Euis tak kembali meningkat seperti dahulu kala.

"Dulu sebelum pandemi (Covid-19) tertolong dari pengunjung pegawai kantoran dan anak kampus. Kalau sekarang kantor di lantai atas juga sudah pada tutup," ujar Euis saat ditemui di sela waktunya berjualan, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Lorong Sepi di Plaza Semanggi, Mal Primadona di Jantung Kota yang Semakin Ditinggalkan Pengunjung...

Sambil mengenang masa berjayanya di Plaza Semanggi, Euis berujar, dalam setiap hari pendapatannya bisa menghasilkan pundi-pundi hingga Rp 1 juta.

Uang Rp 1 juta itu ia dapatkan dalam waktu satu hari, dalam kondisi mal sepi. Artinya jika saat itu Plaza Semanggi sedang ramai, omzet penjualannya melebihi angka tersebut.

"Kalau masalah omzet dahulu sesepinya bisa Rp 1 juta (per hari), kalau Jumat, Sabtu, Minggu bisa Rp 4 juta," ucapnya.

Namun kondisi sekarang begitu jauh berbeda. Sulit baginya untuk mendapatkan omzet seperti dahulu lagi. Pasalnya pusat perbelanjaan itu saat ini sangat sepi dari pengunjung.

"Sekarang mah seminggu bisa Rp 300.000," tutur Euis.

Baca juga: Senja Kala Plaza Semanggi, Pemilik Toko sampai Jual Perlengkapan Dagangnya...

Kendati demikian, Euis tak memusingkan hal tersebut. Dia hanya bisa bersyukur masih tetap bertahan menjual pakaian di Plaza Semanggi meskipun toko-toko lain sudah mulai tutup.

"Prinsip saya itu berusaha dan berdoa, jadi makanya saya semangat saja terus. Alhamdulillah berkat doa dari orangtua masih tetap buka toko saya," ucapnya.

Selain itu, Euis juga tak ada niatan untuk pindah dan berjualan pakaian di mal lainnya.

"Kalau saya enggak mungkin mau pindah (toko) karena rumah saya dekat di Tanah Abang dan di sini untuk ibadah juga gampang fasilitasnya," kata Euis.

Adapun, aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan Plaza Semanggi kini tak lagi ramai seperti dahulu kala.

Mal yang berada di Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, itu tampak sepi pengunjung.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejauh mata memandang, jumlah pengunjung yang datang ke Plaza Semanggi dapat dihitung oleh jari.

Baca juga: Nasib Mal Blok M dan Ratu Plaza Jakarta yang Semakin Ditinggalkan Pengunjung..

Suara tawar menawar antara pedagang dan pembeli hingga antrean pengunjung yang menunggu lift di mal tersebut juga tak terdengar dan terlihat.

Pasalnya, lantai GF dan UG Plaza Semanggi terlihat lowong karena banyaknya kios tutup.

Hanya terlihat beberapa toko kecil, sebuah restoran, dan tempat kopi dengan nama besar yang masih bertahan di lantai tersebut.

Kemudian, beberapa eskalator di mal yang terletak di sebelah auditorium Balai Sarbini juga terlihat tidak lagi menyala.

Padahal pusat perbelanjaan ini terkenal ramai didatangi oleh sejumlah mahasiswa dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya dan pegawai kantoran.

Meski hari ini merupakan hari kerja, tak banyak terlihat sekelompok mahasiswa atau pegawai kantoran yang berlalu lalang di mal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com