Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Siswi SMA di Bekasi Melahirkan di Kamar Mandi Sekolah lalu Buang Bayinya

Kompas.com - 05/12/2022, 21:13 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang siswi salah satu SMA negeri di Kabupaten Bekasi berinisial PS (17) membuang jasad bayinya sendiri di dekat sekolahnya di Perum Kota Serang Baru, Desa Sukaragam, Serang Baru, Senin (5/12/2022).

Kapolsek Serang Baru AKP Josman Harianja menuturkan, PS mulanya sedang mengikuti ujian sekolah.

"Jam pertama, dia (PS) masih ikut ujian. Di jam kedua, dia sakit perut terus langsung izin ke kamar mandi," tutur Josman saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Melahirkan di Kamar Mandi, Siswi SMA di Bekasi Buang Jasad Bayinya di Dekat Sekolah

Di kamar mandi sekolahnya, PS melahirkan bayi tanpa bantuan siapa pun. Dia kemudian membuang bayinya dan langsung pulang ke rumah.

"Siswi tersebut habis melahirkan, langsung membuang bayinya di sebelah tembok (sekolah), lalu ditinggalkan begitu saja," kata Josman.

Tak lama kemudian, bayi tersebut ditemukan oleh warga yang melintas. Bayi itu ditemukan lengkap dengan tali pusar dan terbungkus jas salah satu SMAN di Kabupaten Bekasi.

"Bayi itu langsung dibawa ke klinik bersalin. Namun, setelah dicek oleh bidan, bayi itu sudah tidak bernapas," tutur Josman.

Baca juga: Siswi SMA di Bekasi yang Buang Bayi Diduga Melahirkan Ketika Sedang Ujian Sekolah

Polisi yang mendapat laporan penemuan jasad bayi itu, langsung mengecek ke lokasi.

Di lokasi, polisi mendata siswi yang meninggalkan ujian sekolah dan mendapatkan informasi soal PS.

"Kami mendatangi ke rumahnya (PS) dan ternyata benar siswi tersebut habis melahirkan di kamar mandi, lalu dibuang di sebelah tembok sekolah," kata Josman.

Polisi kemudian mengamankan sejumlah barang bukti seperti jas sekolah, satu pembalut wanita, serta seragam sekolah lengkap dengan kaus kaki berwarna putih.

Baca juga: Alasan Lain Pria Banting Anak Pacar di Apartemen Kalibata, Kesal Korban Kerap Menangis

Saat ini PS sedang dimintai keterangan oleh polisi. Sementara itu, jasad bayi tersebut sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk diotopsi.

"Kami juga sudah mendatangi tempat kejadian dan menggali keterangan saksi-saksi yang ada di sekitar kejadian," jelas Josman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com