Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Sampaikan Pesan Menyentuh Hati Usai Ceritakan Pengalaman Naik KRL Saat Sakit, Jonan: Terima Kasih...

Kompas.com - 09/12/2022, 09:41 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang bernama Andari menyampaikan pesan menyentuh tentang pengalamannya saat naik kereta rel listrik (KRL) menuju Depok.

Andari menuliskan pesan terima kasih kepada PT Kereta Commuter Indonesia yang memberikan layanan sepenuh hati kepadanya. Saat itu, Andari mengaku tengah mengalami sakit di bagian kepala.

Kondisi itu membuat ia harus duduk untuk meredakan nyeri sepulang dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Beruntung, salah satu petugas ikut membantu Andari berbaring di bangku prioritas.

Baca juga: Penumpang Ceritakan Pengalaman Menyentuh Hati Saat Naik KRL: Seorang Ibu yang Berbaring Itu Saya..

Pesan berantai itu pun sampai ke tangan Ignasius Jonan, mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia. Mendengar kisah itu, Jonan ikut terenyuh.

Seperti diketahui, Jonan memiliki peran yang cukup penting dalam perubahan pada sistem KRL. Sebelumnya, KRL memiliki citra yang buruk, seperti banyak penumpang naik atap dan adanya pedagang asongan.

"Saya berterima kasih karena Ibu sudah mempercayai kereta Commuter Jabodetebk sebagai angkutan yang dapat mengantarkan ibu ke tempat tujuan dengan aman dan dengan selamat," tutur Jonan dalam sebuah kisah yang ia bagikan lewat Instagram @ignasius.jonan, dikutip pada Jumat (9/12/2022).

Dalam video singkat itu, Jonan mengatakan bahwa ia pernah bertugas di PT Kereta Api Indonesia (KAI) selama hampir enam tahun, yaitu sejak 2009 hingga akhir 2014.

"Saya juga berterima kasih setelah saya membaca tulisan Ibu yang sekarang beredar luas bahwa rekan-rekan saya di KAI dan Commuter tetap melanjutkan perbaikan layanan dari waktu ke waktu," tutur Jonan.

Baca juga: Pemotor Tewas Tertabrak KRL di Mangga Dua Raya, Sudah Diteriaki Petugas tapi Dihiraukan

Jonan juga mengucap syukur karena KCI memperlakukan masyarakat bukan hanya sebagai pelanggan, melainkan juga sebagai sesama anak bangsa yang selalu harus tolong-menolong.

Seorang penumpang bernama Andari menuliskan pesan menyentuh hati soal pengalamannya naik KRL saat sedang sakit. Andari mengatakan sempat dibimbing oleh salah satu petugas agar bisa duduk di bangku prioritas. ISTIMEWA Seorang penumpang bernama Andari menuliskan pesan menyentuh hati soal pengalamannya naik KRL saat sedang sakit. Andari mengatakan sempat dibimbing oleh salah satu petugas agar bisa duduk di bangku prioritas.

Andari menceritakan bahwa ia dibantu oleh salah satu petugas bernama Mustahillah yang membimbingnya hingga ke bangku prioritas.

Bahkan, tulis Andari, Mustahillah sempat menawarkan kursi roda di stasiun tujuan. Berkat petugas itu, Andari merasa tenteram berbaring dari Stasiun Cikini hingga ke Stasiun Tanjung Barat.

"Dan ketika turun, dipersiapkannya agar saya bisa turun dengan aman. Pak Satpam yang luar biasa," tulis Andari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com