DEPOK, KOMPAS.com - Hendro (43), salah satu orangtua murid yang menolak penggusuran SD Negeri 1 Pondok Cina, mempertanyakan rencana Pemkot Depok menggelar diskusi dengan mereka.
Kata Hendro, mengapa Pemkot Depok baru mengajak berdialog setelah ada penolakan dari sejumlah orangtua murid.
"Ya harusnya dari pertama (ada dialog). Jangan sudah seperti ini, baru diundang. Pemerintah ke mana saja? Kenapa enggak dari awal, giliran sudah ribut, baru kami diundang," ujar Hendro kepada awak media, Minggu (11/12/2022).
Hendro dan sejumlah orangtua murid terus melawan penggusuran, meski pihak Pemkot sudah terbuka untuk berdialog.
Pihaknya akan terbuka apabila murid di SDN Pondok Cina 1 direlokasi ke tempat yang layak tanpa dipecah.
"Kami tetap pada tuntutan awal. Silakan dibangun, tapi relokasi kami di satu tempat yang tidak dipecah. Kalau memang mau ajak diskusi, kami maunya dengan Wali Kota ya, langsung," tegas dia.
Baca juga: Pengosongan Aset SDN Pondok Cina 1 Batal, Pemkot Ajukan Dialog dengan Orangtua Murid
Mewakili orangtua murid, Hendro menyatakan tetap bertahan di SDN Pondok Cina hingga permasalahan selesai.
"Yang kami lakukan adalah bertahan saja, enggak lebih dari itu, karena buat kami, secara advokasi ini masih cacat hukum," tutur Hendro.
Sebelumnya, Pemkot Depok memang sudah berencana untuk memusnahkan seluruh aset SDN Pondok Cina 1.
Rencana pemusnahan itu tertuang dalam Surat Perintah Tugas Nomor 800/1144 - Trantibum dan Pamwal.
Baca juga: Orang Tua Siswa SDN Pondok Cina 1 Rela Menginap demi Jaga Sekolah Anaknya dari Relokasi
Dalam surat itu tertulis bahwa Satpol PP Kota Depok berencana untuk melaksanakan kegiatan pengamanan, pemusnahan bangunan Aset Pondok Cina 1.
Namun, rencana pemusnahan aset sekolah itu batal setelah orangtua murid terus melawan dan menolak untuk digusur.
Puluhan orangtua siswa SDN Pondok Cina 1 itu bahkan memilih bertahan sejak Sabtu malam.
Mereka mengadang seluruh anggota Satpol PP Kota Depok yang hendak mengosongkan bangunan sekolah.
"Satpol PP mau merangsek masuk. Dihalangi wali murid. Dari jam 05.00 orangtua dan relawan udah di sana. Ada yang nginep. Ada 14 pengacara juga di sana," ujar salah satu kuasa hukum orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 Deolipa Yumara, saat dihubungi, Minggu (11/12/2022).
Deolipa mengatakan saat ini wali murid dan petugas Satpol PP sama-sama bersikeras untuk mempertahankan sikapnya.
Para wali murid bersikeras menuntut agar anak-anak mereka disediakan sekolah baru terlebih dahulu kemudian direlokasi.
Adapun SDN Pondok Cina 1 digusur karena di lahan itu akan dibangun masjid agung.
Namun, sebagian orangtua tak terima karena Pemkot belum menyiapkan gedung pengganti dan hal itu membuat anak didik harus dilebur ke sekolah lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.