Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pemprov DKI Gandeng Google Untuk Urai Kemacetan Jakarta

Kompas.com - 13/12/2022, 19:34 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menggandeng Google Indonesia untuk mengurai kemacetan lalu lintas di ibu kota.

Upaya penguraian kemacetan tersebut akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI).

Adapun teknologi kecerdasan buatan tersebut akan diuji coba di lima ruas jalan protokol Jakarta pada awal 2023.

Baca juga: Dishub DKI Akan Uji Coba Penggunaan Kecerdasan Buatan untuk Urai Kemacetan Awal 2023

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, mengatakan teknologi AI dari Google akan dipakai untuk menganalisis volume lalu lintas di persimpangan jalan.

Hasil analisis itu akan dikirimkan ke Dishub DKI Jakarta untuk mendapatkan respons terkait pengaturan durasi lampu lalu lintas.

"Uji cobanya itu pada koridor, mulai (simpang) Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka, dan Jalan Pemuda," kata Syafrin, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Mencari Obat Mujarab Kemacetan Jakarta...

Di tahap awal dari kerja sama, ada 11 simpang di lima ruas jalan yang akan menjadi koridor uji coba untuk dimonitor kepadatan lalu lintasnya.

 

Pihak Google, menurut Syafrin, tengah melakukan kajian dan penyiapan konsep. Setelah itu akan dilakukan penilaian untuk diaplikasikan.

”Jadi, sepanjang jalan itu kurang lebih ada 11 simpang yang sekarang diatur dengan traffic light. Kemudian di simpang-simpang itu akan dilakukan identifikasi traffic-nya dengan menggunakan AI,” kata Syafrin.

Baca juga: Upaya Heru Budi Atasi Kemacetan Jakarta, dari Hapus U Turn hingga Atur Jam Masuk Kerja

Sebelumnya, rencana ini telah disampaikan Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dishub DKI Jakarta Emanuel Kristanto.

Ia mengatakan, AI dari Google akan menganalisis kepadatan lalu lintas secara langsung atau real time.

Hasil analisis akan diberikan sebagai input ke Dishub DKI Jakarta.

Mereka (Google) menganalisa volume lalin di persimpangan dan merekomendasikan waktu nyala hijau yang optimal di masing-masing kaki persimpangan," tutur Emanuel.

Baca juga: Heru Budi dan Kapolda Metro Bertemu, Bahas Isu Tawuran Manggarai hingga Kemacetan Jakarta

Dengan adanya analisis kepadatan lalu lintas itu, menurut Emanuel, durasi lampu lalu lintas akan berbeda setiap jam. Hal itu juga karena berdasarkan kondisi kepadatan kendaraan yang melintas.

Kerja sama penggunaan teknologi AI dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Dishub DKI Jakarta dan Google pada November 2022. Proyek kerja sama itu dinamai Green Light.

(Penulis: Nirmala Maulana Achmad | Editor: Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com