Saat itu, Rian ditugaskan untuk menyeleksi berbagai masukan dan rekomendasi orang-orang terpilih untuk menjadi pendamping Presiden Joko Widodo dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, Rian juga mensinkronkan kebijakan dalam bidang pendidikan agar sesuai dengan janji kampanye.
Mundur ke belakang, Rian pernah bergabung dengan Indonesia Mengajar, pada 2011–2012 dan menjadi wali kelas 5 dengan 28 murid di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kemudian Rian pernah bekerja pada Firma Hukum Melidarsa & Co pada 2009-2013 sebagai Junior Associate.
Setelah itu ia bekerja di Firma Hukum Hadiputranto Hadinoto & Partner pada 2013-2015 sebagai Mid-Level Associate.
Baca juga: Rian Ernest Mundur, PSI: Yang Antre Masuk Banyak
Dalam karier politiknya, Rian Ernest adalah calon anggota legislatif (Caleg) untuk DPR RI yang diusung oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2019 silam dari daerah pemilihan DKI Jakarta I (meliputi Kota Administrasi Jakarta Timur).
Kala itu, Rian Ernest sukses mendapatkan hampir 70.000 suara warga Jakarta Timur, tetapi belum mampu membawanya berkantor di Senayan.
Setelah gagal melenggang ke Senayan, Rian mengajukan diri sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Batam jalur independen bersama Yusiani Gurusinga pada 2020.
Namun, Rian gagal melaju ke tahapan berikutnya untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Batam.
Hal itu terjadi menjelang detik-detik terakhir pada tahapan verifikasi faktual untuk jalur independen Pilwako Batam.
Baca juga: Batal Maju Pilkada Batam Via Jalur Independen, Eks Staf Ahli Ahok Rian Ernest Dilirik Golkar
Seusai gagal verifikasi calon independen di Pilkada Batam, Rian sempat bekerja sebagai Asisten Staf Khusus Presiden bidang hukum, sebelum akhirnya kembali aktif di PSI sejak Januari 2022.
Di luar dunia politik, Rian adalah bapak dua orang anak hasil dari pernikahannya dengan Nurul Luntungan.
Dalam bio akun Instagram-nya, Rian menuliskan bahwa ia adalah seseorang introvert dan penghindar zona nyaman.