JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar puluhan bus TransJakarta yang terparkir atau tidak beroperasi di pool TransJakarta menyita perhatian masyarakat.
Namun, Manajemen PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menepis kabar puluhan bus mangkrak yang menjadi ramai di media sosial.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta, Anang Rizkani Noor, menjelasan bahwa bus mereka yang tidak beroperasi bukan karena dibiarkan mangkrak (tidak dirawat).
Baca juga: Rute Transjakarta 6D Stasiun Tebet-Bundaran Senayan
"Seluruh armada TransJakarta telah beroperasi sesuai dengan jadwal yang telah diatur," kata Anang, dilansir Antara, Kamis (15/12/2022).
Anang mengatakan bahwa pengaturan jadwal pengoperasian bus dilakukan lama sejak angka infeksi virus COVID-19 sedang tinggi.
Kondisi pandemi COVID-19 pada akhirnya membuat banyak rute bus TransJakarta dikurangi untuk menghambat penularan pada tahun 2020-2022.
Sampai saat ini, Anang mengatakan kalau sebagian besar rute sudah mulai dibuka, akan tetapi masih ada yang masih ditutup.
Hal itu jadi berdampak kepada adanya beberapa bus yang tidak beroperasi secara penuh.
Baca juga: Menepi untuk Cari Parkiran, Mobil Tertabrak Bus Transjakarta di Dekat Mapolda Metro Jaya
"Dengan segala keterbatasan dan kendala operasional, TransJakarta mengatur agar armada miliknya tetap berjalan secara bergantian, sehingga sekitar 70 persen beroperasi, dan sisanya dioperasikan bergantian termasuk untuk perawatan," kata Anang.
Hingga Desember 2022, TransJakarta beroperasi di 216 rute dengan reaktivasi sebanyak 39 rute dan pembukaan rute baru mencapai 16.
"TransJakarta mengoptimalkan operasi armada bus yang sesuai kebutuhan rute dan penumpang," tutup Anang.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta diminta untuk melakukan investigasi mendalam terhadap PT Transportasi Jakarta.
Hal ini disebabkan maraknya bus TransJakarta berjenis low entry yang tidak dioperasikan di pool Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Baca juga: Pengguna Transjakarta Bisa Bayar Pakai GoPay, Tarif Tetap Rp 3.500
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Eneng Malianasari, mengatakan Pemprov DKI harus melakukan investigasi terhadap manajemen TransJakarta dan Dinas Perhubungan DKI untuk mencari tahu alasan mangkraknya bus-bus tersebut.
"Dari informasi yang beredar bus-bus tersebut bermerek Scania dan Mercedes Benz yang dibeli tahun 2018, jadi masih relatif baru. Itu adalah aset negara yang dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak," kata Eneng dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).
Jika dibiarkan tidak beroperasi, Eneng mengkhawatirkan bus-bus tersebut bisa rusak dan buntutnya bisa menimbulkan kerugian negara.
Eneng mengatakan situasi tersebut juga dapat mengakibatkan pelayanan masyarakat terganggu, apalagi kemacetan dan kepadatan lalu lintas sudah kembali terjadi seperti sebelum pandemi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.