Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Beroperasi pada Jam Sibuk, Transjakarta Bantah Puluhan Bus Mangkrak

Kompas.com - 15/12/2022, 13:58 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar puluhan bus TransJakarta yang terparkir atau tidak beroperasi di pool TransJakarta menyita perhatian masyarakat.

Namun, Manajemen PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menepis kabar puluhan bus mangkrak yang menjadi ramai di media sosial.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta, Anang Rizkani Noor, menjelasan bahwa bus mereka yang tidak beroperasi bukan karena dibiarkan mangkrak (tidak dirawat).

Baca juga: Rute Transjakarta 6D Stasiun Tebet-Bundaran Senayan

"Seluruh armada TransJakarta telah beroperasi sesuai dengan jadwal yang telah diatur," kata Anang, dilansir Antara, Kamis (15/12/2022).

Anang mengatakan bahwa pengaturan jadwal pengoperasian bus dilakukan lama sejak angka infeksi virus COVID-19 sedang tinggi.

Kondisi pandemi COVID-19 pada akhirnya membuat banyak rute bus TransJakarta dikurangi untuk menghambat penularan pada tahun 2020-2022.

Sampai saat ini, Anang mengatakan kalau sebagian besar rute sudah mulai dibuka, akan tetapi masih ada yang masih ditutup.

Hal itu jadi berdampak kepada adanya beberapa bus yang tidak beroperasi secara penuh.

Baca juga: Menepi untuk Cari Parkiran, Mobil Tertabrak Bus Transjakarta di Dekat Mapolda Metro Jaya

"Dengan segala keterbatasan dan kendala operasional, TransJakarta mengatur agar armada miliknya tetap berjalan secara bergantian, sehingga sekitar 70 persen beroperasi, dan sisanya dioperasikan bergantian termasuk untuk perawatan," kata Anang.

Hingga Desember 2022, TransJakarta beroperasi di 216 rute dengan reaktivasi sebanyak 39 rute dan pembukaan rute baru mencapai 16.

"TransJakarta mengoptimalkan operasi armada bus yang sesuai kebutuhan rute dan penumpang," tutup Anang.

Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta diminta untuk melakukan investigasi mendalam terhadap PT Transportasi Jakarta.

Hal ini disebabkan maraknya bus TransJakarta berjenis low entry yang tidak dioperasikan di pool Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

 

Baca juga: Pengguna Transjakarta Bisa Bayar Pakai GoPay, Tarif Tetap Rp 3.500

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Eneng Malianasari, mengatakan Pemprov DKI harus melakukan investigasi terhadap manajemen TransJakarta dan Dinas Perhubungan DKI untuk mencari tahu alasan mangkraknya bus-bus tersebut.

"Dari informasi yang beredar bus-bus tersebut bermerek Scania dan Mercedes Benz yang dibeli tahun 2018, jadi masih relatif baru. Itu adalah aset negara yang dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak," kata Eneng dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).

Jika dibiarkan tidak beroperasi, Eneng mengkhawatirkan bus-bus tersebut bisa rusak dan buntutnya bisa menimbulkan kerugian negara.

Eneng mengatakan situasi tersebut juga dapat mengakibatkan pelayanan masyarakat terganggu, apalagi kemacetan dan kepadatan lalu lintas sudah kembali terjadi seperti sebelum pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com