Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kepengin Nangis Harga Tiket Pesawat Mahal, Mikir-mikir buat Pulang..."

Kompas.com - 21/12/2022, 09:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebagian perantau menanti libur panjang periode Natal dan tahun baru untuk mengambil cuti dan pulang kampung atau berlibur.

Namun sebagian perantau lainnya di Ibu Kota Jakarta justru menahan diri untuk tidak pulang kampung atau bepergian jauh karena harga tiket yang mahal.

Hal ini seperti yang dirasakan dan dilakukan oleh Dona Windasari (25) asal Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Perempuan yang telah merantau di Jakarta selama lebih kurang empat tahun itu merasa harga tiket pesawat yang terlalu tinggi saat ini harus membuatnya menahan diri untuk bisa pulang kampung saat libur Natal dan tahun baru seperti ini.

Baca juga: Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi Meningkat 159.000 Orang Per Hari

"Iya rasanya tuh pengin nangis dan mikir-mikir kalau mau pulang (kampung halaman)," ujar Dona kepada Kompas.com, Selasa (20/12/2022).

Meskipun ia sangat ingin berkumpul dan menghabiskan pergantian tahun bersama keluarga, tindakan menunda pulang saat libur Natal dan tahun baru itu dilakukan oleh Dona untuk bisa menyimpan ongkos pulang ketika libur lebaran.

Pasalnya, kata Dona, harga tiket pesawat saat ini jauh berbeda dari harga sekitar 2-3 tahun ke belakang.

Dahulu, ia hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 300.000 sampai Rp 400.000-an saja untuk bisa membeli tiket pesawat rute Jakarta-Palembang, untuk penerbangan kelas ekonomi.

Sedangkan, saat ini harga tiket pesawat di rute yang sama pada periode libur Natal dan tahun baru berkisar Rp 600.000 sampai Rp 1.000.000 bahkan lebih untuk kelas ekonomi.

Baca juga: Pemprov DKI Gelar Rangkaian Perayaan Natal dan Tahun Baru di Jakarta

"Enggak paham lagi, harga tiket (pesawat) nauzubillah (mahal sekali), sekarang harga (tiket pesawat) sudah kelewatan. Pernah paling murah Rp 800.000 (kelas ekonomi) bahkan cuma Jakarta - Palembang," ujarnya.

Meskipun bagi sebagian orang kenaikan harga tersebut tidak begitu besar, menurut Dona, ia memilih menyimpan uangnya untuk digunakan nanti saat libur Lebaran tiba.

Kata Dona, perjalanan lewat jalur darat memang jauh lebih murah yakni berkisar Rp 250.000 sampai Rp 350.000 sekali perjalanan.

Namun, jarak tempuh perjalanannya akan membutuhkan waktu sehari-semalam. Hal itu membuat perjalanan darat belum menjadi pilihan. 

Tidak hanya Dona, Pratama (29) yang bekerja di Jakarta sekitar empat tahun juga merasakan hal yang sama.

Baca juga: Akhir Tragis Pencuri Mobil di Bekasi Tewas di Tangan Massa, Gagal Kabur Setelah Lindungi Komplotan...

Pria asal Pariaman, Sumatera Barat, itu mengaku juga mengurungkan niatnya untuk pulang kampung bersama istri dan anaknya pada periode libur Natal dan tahun baru ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com