Meskipun demikian, ia dan keluarga kecilnya itu menginginkan untuk pulang karena sudah dua tahun selama pandemi Covid-19 hanya bertahan untuk liburan dalam kota saja.
"Di tahun-tahun saat pandemi, saat Natal dan tahun baru enggak ke luar daerah, enggak pulang, cuma liburan dalam kota," kata Pratama, Senin (19/12/2022).
Menurut Pratama, banyak sekali alasan yang membuat ia dan istri memilih bertahan di Ibu Kota saja saat libur Natal dan tahun baru.
"Enggak mudik atau enggak keluar daerah (saat Natal dan tahun baru ini) karena peak season kan lalu lintas padat, harga tiket naik, di tempat-tempat liburan pasti ramai," ujarnya.
Hal itu dilakukan oleh Pratama untuk menjaga kesehatan anaknya yang masih berusia 2 tahun dari risiko terinfeksi Covid-19 dan menghemat uang untuk libur panjang lebaran nantinya.
Baca juga: Bos Perusahaan yang Aniaya Anak Belum Ditahan sejak Dilaporkan September, Polisi Bantah Ada Kendala
"Enak ngambil yang weekday atau hari-hari biasa (untuk pulang), kecuali peak season yang idul fitri, dalam rencana pasti balik (kampung)," tutur dia.
Situasi yang dialami oleh Dona dan Pratama itu sesuai dengan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
Hasil survei terhadap 30.606 responden menunjukkan, sebanyak 38,4 persen responden memilih tidak melakukan perjalanan saat Natal dan tahun baru karena tidak ada biaya.
Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) Kemenhub I Gede Pasek Suardika menjelaskan, faktor terbanyak yang mendasari sejumlah masyarakat ingin melakukan mudik Natal dan tahun baru ialah ekonomi yang mendukung, kondisi pandemi Covid-19 yang mereda, serta adanya cuti bersama.
BKT juga menyebutkan, secara umumnya di Tanah Air, potensi pergerakan pada Natal dan tahun baru tahun ini yaitu 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 44,17 juta orang.
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang diprediksi sebanyak 19,9 juta orang.
Adapun yang tidak bepergian diprediksi sekitar 83,65 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.