Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Ridwan Kamil-Heru Budi demi Mengendalikan Banjir Jakarta...

Kompas.com - 21/12/2022, 10:12 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Contoh, urusan banjir Jakarta, kan sebagian airnya dari Jawa Barat, sehingga ada dukungan dari APBD DKI untuk Depok, Bogor, dan Bekasi yang menjadi sumber aliran air itu," ungkap Emil.

Dana itu ditaksir Emil mencapai ratusan miliar rupiah yang dialirkan kepada Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Kota Bekasi.

"Saya enggak terlalu hafal (nominalnya), tapi lumayan, ratusan milyar (rupiah) mah ada, detailnya saya enggak hafal karena langsungnya bukan lewat gubernur, jadi langsung ke Wali Kota Depok atau ke Wali Kota Bekasi," ujar Emil.

Baca juga: Kang Emil: Saya Doakan Pak Heru Bisa Melaksanakan Tugas Dengan Baik

Masih kata Emil, dana tersebut kemudian dibelanjakan untuk merevitalisasi danau-danau di daerah hulu guna meningkatkan daya tampung air.

Tujuannya guna mengendalikan banjir Jakarta yang bersumber dari hulu.

"Itu untuk dibelanjakan memperbaiki danau dan sebagainya, sehingga ke Jakarta lebih amanlah (dari banjir), kira-kira begitu," kata Emil.

Mengapresiasi bantuan dana tersebut, Emil menuturkan bahwa bantuan itu merupakan bagian dari aksi saling bantu antarwilayah.

"Jadi ini bukan soal uang, tapi kan NKRI ini dikelola dengan saling membantu, saling membutuhkan kan. Wajar kalau ada kesepahaman, agar hidup berdampingan ini menjadi maslahat, menjadi kebaikan," tutur Emil.

"Kami mengucapkan terima kasih dan ada bantuan keuangan dari DKI kepada Depok dan kepada Bogor untuk mengatasi permasalahan air," imbuh Emil.

Saling bantu Jakarta-Jawa Barat

Terkait bantuan dana itu, Emil menuturkan bahwa tidak hanya Jawa Barat yang membutuhkan DKI.

Jakarta juga selama ini telah membutuhkan daerah penyangga untuk mengatasi beberapa hal. Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan air minum dari Jawa Barat.

"Saya kasih tahu ya, dari mana orang Jakarta minum air? Airnya dari Jawa Barat yang dikumpulkan di sebuah bendungan yang namanya Jatiluhur," kata Emil dengan santai.

Baca juga: Pemprov DKI Hibah Ratusan Miliar, Ridwan Kamil: Saling Bantu, Orang Jakarta Juga Minum Air dari Jabar...

Selain itu, Emil menyebutkan bahwa Jakarta juga bergantung pada tempat pembuangan akhir sampah di Bantar Gebang, Kota Bekasi.

"Yang kedua, di mana 10 juta orang DKI ini buang sampah? Ke Bantar Gebang. Di mana? Di Bekasi, Jawa Barat," sebut Emil.

Selain itu, Emil dan Heru juga membahas persoalan kependudukan di antara kedua wilayah.

"Lalu, soal kependudukan. Ada penduduk Bodebek yang KTP Jabar, tapi tinggal di DKI. Saya kan harus mengecek apakah baik-baik saja atau gimana. Saya kira dan banyak kami bicarakan di dalam tadi. Saya kira itu," ungkap Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com