Saksi yang juga merupakan ketua RT setempat yakni Ilham Komalajaya (30) mengatakan, kejadian bermula ketika AY datang ke rumah pacarnya di Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Sabtu (21/5/2022) malam.
Di tengah kunjungannya, tersangka yang sedang merokok di dalam ruangan ditegur oleh korban, lantaran korban mempunyai seorang bayi yang masih berusia 6 bulan.
"(Pelaku) ditegur, sempat adu mulut sama korban. Nah, setelah itu tidak diperpanjang lagi," kata Ilham.
Baca juga: Tak Terima Ditegur Merokok, Pria di Bintara Bekasi Bunuh Kakak Ipar Pacarnya
Keesokan harinya, pada Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku yang diduga masih dendam kembali mendatangi korban.
Korban saat itu sedang duduk bersama anggota keluarga lainnya di depan rumah.
Saat tiba di lokasi, pelaku langsung menyerang korban dengan senjata tajam celurit secara membabi buta.
"Karena tersangka ini bawa senjata tajam, pihak keluarga enggak berani melerai. Sempat ada perlawanan juga dari korban. Karena fisiknya beda, kurang tingginya, akhirnya disajamin (dibacok dengan senjata tajam)," ungkap Ilham.
Saat korban hendak dibawa ke rumah sakit menggunakan motor oleh warga, nyawanya tidak dapat ditolong.
Pelaku langsung ditangkap jajaran Polres Metro Bekasi Kota tak lama usai peristiwa pembacokan itu terjadi.
Jasad di Kolong Tol Becakayu
Pada 17 Oktober lalu, warga di sekitar Kolong Tol Becakayu, Sumber Artha, Kota Bekasi, dihebohkan dengan penemuan jasad terbungkus plastik dan terlilit lakban.
Dari hasil identifikasi polisi, jasad itu adalah seorang perempuan bernama Ade Yunia Rizabani alias Icha (36).
Belakangan terungkap bahwa Icha dibunuh oleh temannya, Christian Rudolf Tobing (36) yang cemburu dengan hubungan pertemanan korban.
Bukan tanpa rencana, pembunuhan itu dilakukan tersangka dengan perhitungan matang.
Bahkan Rudolf sempat mencari informasi di internet bagaimana cara aman membunuh seseorang.
Baca juga: Rudolf Tobing Duduk Merenung di Samping Jasad Icha, Polisi: Menyesal Telah Membunuh
Usai menemukan cara yang tepat, Rudolf lalu membujuk Icha agar mau bertemu dengan alasan untuk membuat podcast dan konten prank.
Mereka bertemu di salah satu apartemen di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Di situ pelaku mulai melancarkan skenario bahwa akan ada sponsor dari kalung kesehatan. Korban pun setuju," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Sabtu (22/10/2022).
Icha diminta Rudolf untuk berpura-pura menjadi korban penculikan dengan tangan dan kakinya diikat.
Icha yang tidak menaruh curiga kepada Rudolf mengikuti kemauan dari tersangka.
"Jadi pelaku mengikat korban dengan kabel tis dan disetujui korban. Pada saat kaki dan tangan terikat, pelaku langsung berbicara dengan korban sebenarnya pelaku membohongi korban," kata Hengki.