Namun, apabila benar, Abe berpandangan, pelaku merupakan model pejabat yang tidak memiliki etika publik.
"Kalau dia berjalan, mestinya tidak baperan karena dia harus berbagi jalan dengan warga masyarakatnya," jelas Abe.
"Ini sebuah kesadaran bersama baik pejabat maupun bukan pejabat, warga negara biasa, bahwa semua memiliki hak atas akses jalan itu," sambung dia.
Dalam catatan Kompas.com, para koboi jalanan Ibu Kota kerap menodong pengendara lain, yang tak jarang merugikan.
Pada kasus di Kelapa Gading, R mengatakan kejadian itu bermula saat ia berada di ruas jalan di depan Mall of Indonesia (MoI).
Sekitar pukul 21.50 WIB, mobil yang dikendarainya berada di jalur dua, sedangkan mobil pelaku di jalur tiga.
"Bapak yang satunya lagi, itu yang nodong saya ini di jalur yang ketiga di jalur yang untuk nyerobot," ujar R saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/12/2022).
"Dari situ dia berusaha untuk menyerobot mobil saya tapi enggak dapat karena saya udah kasih mobil depannya dia untuk masuk jadi gantian, habis itu saya, habis itu dia (pelaku) tapi bapak ini enggak mau," lanjut dia.
Tepat saat berada di bundaran Jalan Boulevard Kelapa Gading, mobil milik R melambat karena kondisi yang ramai.
Saat itulah terjadi aksi penodongan menggunakan pisau oleh pelaku yang masih belum diketahui identitasnya itu.
Sebelum kejadi tersebut, pada Kamis (8/12/2022), seorang pengendara mobil berinisial DP juga diduga mengancam CE (27) menggunakan senjata api. Belakangan, polisi menyebut alat yang digunakan untuk mengancam CE yakni alat cukur, bukan senjata api.
Pada 18 September 2022, seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga menodongkan pistol saat laju mobil berpelat dinas yang dikemudikannya terhalang di Jalan Tol Jagorawi, Cipayung, Jakarta Timur, arah Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.