Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Bluebird Angkut Penumpang di Kawasan Bandara Halim, Cuma Bisa dari Area Luar

Kompas.com - 28/12/2022, 09:43 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bandara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur diduga melarang operator taksi Bluebird memasuki area bandara untuk mengangkut penumpang.

Hal ini terlihat dari tidak tersedianya taksi Bluebird di area terminal bandara, kecuali untuk mengantar penumpang dari wilayah lain menuju bandara.

Seorang warganet bernama Silvia Kartika menceritakan pengalamannya melalui sebuah utas di media sosial Twitter, Senin (26/12/2022).

Baca juga: Warganet Pertanyakan Tarif Taksi Bandara Halim yang Lebih Mahal dan Kena Biaya Tambahan

Ia mengatakan, pilihan kendaraan yang tersedia hanyalah dari Pusat Koperasi Angkatan Udara (Puskopau), yakni taksi Puskopau, Grab Puskopau, dan Gojek Puskopau.

Sementara itu, pilihan transportasi lain yang harganya lebih murah, seperti Bluebird, tidak tersedia. Silvia menduga, tarif transportasi di bandara dinaikkan.

Semua yg ada puskopau ini harganya mark-up. HLP - rumah gw itu kisaran 60an - 80an. Grab gw 118. Udah gitu penumpang disuruh bayar lagi surcharge 15K," tulis Silvia melalui utas tersebut.

Tidak ada taksi Bluebird angkut penumpang di Bandara Halim

Ketika Kompas.com mengunjungi Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa (27/12/2022), terlihat sejumlah taksi Bluebird memasuki kawasan bandara.

Namun, taksi-taksi itu sekadar menurunkan penumpang di terminal tujuan, kemudian langsung keluar dari bandara.

Seorang pegawai perusahaan transportasi daring berinisial G mengatakan, taksi Bluebird memang tidak boleh menjemput penumpang dari bandara.

“Bluebird enggak bisa masuk kecuali nganter dari luar. Kalau dari sini nganter ke luar, enggak bisa. Habis nganter ke sini, langsung keluar,” kata G di Terminal Kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Harus Jalan 135 Meter untuk Naik Taksi Murah di Bandara Halim

Kompas.com kemudian berkesempatan untuk mengobrol dengan salah seorang sopir taksi Bluebird berinisial L.

Saat Kompas.com memesan melalui aplikasi, L langsung menelepon dan mengarahkan untuk keluar bandara.

“Jemputnya di depan gereja. Bluebird boleh drop tamu, tapi enggak boleh ambil dari dalam. Jalan dulu ke gereja, nanti saya ke situ. Lihat (taksi) yang kedap-kedipin lampu,” tutur L melalui sambungan telepon.

Angkut penumpang dari depan bandara

L mengarahkan Kompas.com untuk menunggu di depan gereja, yakni GKPO Halim Perdanakusuma. Letaknya berada tepat di sebelah kiri pintu masuk mobil.

Kompas.com berjalan sejauh 135 meter dengan waktu tempuh lebih kurang 15 menit karena tidak sedang terburu-buru, sembari sesekali berhenti untuk melihat-lihat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com