JAKARTA, KOMPAS.com - Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal dari dan menuju laut lepas.
Kompas.com berkunjung ke pelabuhan ini, Selasa (3/1/2022) sore. Tak banyak aktivitas yang terjadi di sana, hanya terlihat beberapa anak buah kapal (ABK) sedang memperbaiki sisi-sisi kapal yang bersandar di dermaga.
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Salah satu anak buah kapal (ABK) mengelas sisi kapal yang bersandar di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara pada Selasa (3/1/2022). Saat tidak berlayar, mereka kerap membenahi fisik maupun mesin kapal.
Kompas.com kemudian menemui salah satu
nelayan bernama Sabar (38) yang sedang mengecat KM Jaya Utama 18. Sabar mengatakan, para ABK memilih tak berlayar lantaran cuaca yang buruk.
"Kalau di bulan Januari begini, melihat cuaca juga kami operasinya di mana. Jadi angin itu kan di perairan selatan Jawa tidak memungkinkan untuk berlayar," kata Sabar saat ditemui di Pelabuhan Nizam Zachman, Selasa sore.
Baca juga: Cuaca Buruk, Puluhan Kapal di Pelabuhan Nizam Zachman Jakut Tak Berlayar
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Puluhan kapal bersandar di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara pada Selasa (3/1/2023). Kapal-kapal itu tidak berlayar karena cuaca yang buruk dan ombak tinggi di lautan. Diperkirakan bahwa kapal bakal melaut lagi di akhir Februari atau awal Maret 2023 mendatang.
Saat tak berlayar, kata dia, kapal-kapal yang bersandar di sana bakal dipersolek. Sehingga, ketika nanti cuaca kembali normal kapal bisa digunakan secara optimal.
"Kapal yang kami pakai wajib satu tahun sekali untuk perbaikan kapal mungkin ada kerusakan," ungkap Sabar.
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara melakukan perbaikan pada Selasa (3/1/2023). Mereka biasanya memperbaiki kapal saat sedang tidak berlayar karena cuaca buruk dan ombak yang tinggi di perairan.
Sabar mengatakan, kemungkinan mereka akan kembali berlayar di akhir Februari atau awal Maret 2023 mendatang. Sebab, saat itu biasanya ombak dan cuaca kembali bersahabat untuk nelayan mencari ikan.
Baca juga: Cuaca Buruk, Nelayan di Pelabuhan Nizam Zachman Tak Melaut sejak Pertengahan Desember
"Kalau untuk berlayar kami lihat dulu kalau ada perkembangan baru perusahaan memberi izin untuk berlayar baru kami mengurus dokumen-dokumennya bersama Pelabuhan Syahbandar baru kami bisa berlayar," ucap dia.
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Anak buah kapal (ABK) Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, membawa alat pemadam api ringan atau APAR pada Selasa (3/1/2022). Sejumlah APAR dibawa menggunakan gerobak menuju area depan pelabuhan tersebut.
Sembari memperbaiki kapal, sebagian ABK pun merapikan muatan yang dibawanya. Terlihat bahwa sejumlah ABK membawa alat pemadam kebakaran ringan atau APAR menuju area depan pelabuhan. Mereka juga memperbaiki jaring-jaring untuk menangkap ikan.
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Para anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara pada Selasa (3/1/2022) membawa jaring tangkap ikan untuk diperbaiki. Nantinya, jaring itu bakal digunakan kembali saat mereka berlayar ke lautan.
Salah satu ABK, saat berbincang dengan Kompas.com mengatakan di saat senggang karena tak melaut biasanya mereka duduk di gubuk kecil di pinggir dermaga. Kata dia, hal itu dilakukan untuk melepas rasa jenuh.
Baca juga: Kisah Sabar Banting Tulang di Lautan Sejak Usia 13 Tahun, Jadi Nelayan Bukan Hal Mudah
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Para nelayan dan anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara biasanya bersantai di gubuk yang dibangun dekat dermaga. Pada Selasa (3/1/2023) gubuk itu tampak sepi, namun biasanya mereka duduk-duduk di sana untuk menghabiskan waktu luang.
Uniknya, kapal bekas di Pelabuhan Nizam Zachman disulap menjadi warung oleh warga. Eni (44), salah satu pedagang di pelabuhan memanfaatkan kapal bekas untuk menjajakan kopi, gorengan, dan roti kepada para ABK.
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Eni (44) tengah melayani anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara pada Selasa (3/1/2023). Dia mendirikan warung kopi seadanya di dalam kapal bekas yang bersandar di pelabuhan tersebut.
"Awalnya saya suka main di sini terus ditawarin dagang. Kalau uang sewa enggak ada, kasih uang rokok ke pengurus kapal aja," ujar Eni.
Selain Eni, ada pula warung-warung yang dibangun seadanya di kapal-kapal tak terpakai itu. Sejak pandemi Covid-19, kata Eni, lebih banyak warung didirikan di dalam kapal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.