JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin mengungkap penyebab rumah mewah yang terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur, dalam keadaan kosong melompong tanpa perabotan maupun furnitur.
Menurut Slamet, segala bentuk perabotan dan mebel di setiap sudut rumah itu sudah habis dijual oleh sang pemilik, Eny Sukaesi (58), untuk bertahan hidup bersama putranya, Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko.
"Barang-barang dulu sebagian suka dijual untuk biaya hidup sama Tiko," jelas dia di Kompleks PLN di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2023).
Slamet menuturkan, Tiko menjual barang-barang seisi rumah berdasarkan izin Eny selaku ibunya.
Salah satu jenis barang yang dijual Tiko untuk menyambung hidup bersama ibunya adalah peralatan dapur.
Baca juga: Ibu Eny Penghuni Rumah Terbengkalai Berpakaian Kantoran Saat ke Warung, Harus Dipanggil Pakai Gelar
Baca juga: Perjuangan Tiko Sejak Kecil Rawat Ibunya yang Depresi Seorang Diri
"Ada gelas dan lain-lain. Sendoknya cakep-cakep, dulu satu sendok dijual bisa Rp 10.000. Dia punya berapa lusin," kata Slamet.
Selain mendapatkan uang dari menjual barang-bari di dalam rumahnya, Tiko juga bekerja sebagai petugas keamanan setempat sejak 2015.
Slamet menuturkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan warga setempat untuk membantu kondisi perekonomian Tiko dan Eny.
Selanjutnya, Tiko juga mengambil pendidikan paket C dan dikursuskan agar bisa mengendarai mobil.
"Pak RT bilang, gimana kewajiban kita. Makanya dipekerjakan sebagai keamanan, dan dikursuskan bawa mobil. Tetangga kadang pakai tenaga dia. Sekarang lagi paket C, itu lingkungan yang bantu," ujar Slamet.
Baca juga: Selama Tinggal di Rumah Mewah Terbengkalai, Eny dan Tiko Hanya Minta Tolong ke Tetangga Tertentu
Adapun beragam upaya tersebut dilakukan agar Tiko memiliki penghasilan sendiri untuk membiayai Eny.
Sebagai informasi, rumah mewah di kawasan Cakung, Jakarta Timur belakangan menjadi perbincangan hangat.
Pasalnya, rumah tersebut dibiarkan terbengkalai hingga temboknya ditumbuhi tanaman rambat dan semak belukar.
Belakangan diketahui bahwa rumah tersebut masih dihuni oleh dua orang, yakni Eny Sukaesi (58) dan anaknya Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko.
Di rumah tersebut, Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi seorang diri selama 12 tahun.
Baca juga: Ibu Eny Tak Mau Dibantu, Warga Atur Strategi Salurkan Bantuan lewat Tiko
Kehidupan Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun pun kini menjadi sorotan sejumlah pihak.
Pemerintah daerah pun akhirnya turun tangan membantu dua penghuni rumah terbengkalai itu.
Eny yang diduga depresi dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara rumah mewah yang terbengkalai dibersihkan oleh petugas gabungan dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.