Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Angela Akui Tertipu dengan Cara Bicara Ecky yang Halus dan Sopan

Kompas.com - 06/01/2023, 21:33 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kakak dari Angela Hindriati Wahyuningsih, Turyono Wahadi (58), mengaku tak menyangka bahwa pelaku mutilasi yang membunuh adiknya adalah M Ecky Listiantho.

Turyono mengaku, ketika ia bertemu dengan Ecky, tutur kata Ecky sangat terlihat ramah dan sopan.

"Dia (pelaku) halus banget (ketika bertemu dengan keluarga Angela). Dia semacam sandiwara, enggak sangka kalau dia bakal kayak gitu. Sopan, halus, berpendidikan, ternyata saya enggak sangka," tutur Turyono kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Sosok Angela Hindrianti Wahyuningsih di Mata Keluarga, Mantan Aktivis Lingkungan yang Ramah

Turyono bahkan mengungkapkan bahwa sosok Ecky tak terlihat seperti seorang pembunuh.

"Dia (pelaku) sangat profesional sekali. Caranya (berbicara) juga sangat halus sekali," imbuh Turyono.

Pertemuan antara Ecky dan Turyono terjadi pada tahun 2019.

Keduanya bertemu di Stasiun Gambir, ketika Turyono hendak mencari tahu keberadaan adiknya yang hilang tanpa jejak.

Baca juga: Ecky Pelaku Mutilasi Angela di Bekasi Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

"Ketemu cuma satu kali di Stasiun Gambir dalam rangka cari informasi keberadaan adik saya, itu di bulan Juni 2019," ujar Turyono.

Saat itu, Turyono menelusuri jejak hubungan Ecky dan Angela. Namun, saat itu, Ecky mengaku tak mengetahui keberadaan Angela

Namun, kecurigaan Turyono muncul kembali ketika Ecky menyebut dirinya terakhir bertemu dengan Angela ketika transaksi unit apartemen.

"Nah, dari kasus apartemen itu, keluarga curiga, dia mengaku beli apartemen, dan katanya membayar Rp 750 juta-850 juta, padahal sebelumnya dia sempat meminjam uang adik saya," ungkap Turyono.

Baca juga: Polisi: Ecky Simpan Jasad Angela dalam Boks di Kontrakan karena Takut Ketahuan Warga

"Dia pinjam uang untuk (bayar) pajak mobil terus sebelumnya lagi mau pinjam uang untuk perbaikan mobil," tambah dia.

Dari uang pinjaman itu, Turyono curiga apartemen milik adiknya telah berpindah tangan.

Sebab, ada lembar transaksi dan surat pernyataan, tetapi tanda tangan dalam lembaran tersebut diduga palsu.

"Ada transaksi jual-beli, dia (pelaku) kirim waktu itu lewat WhatsApp, kwitansi dan surat pernyataan. Tapi palsu itu tanda tangannya, karena berbeda," imbuh Turyono.

Diduga, apartemen milik Angela yang telah pindah tangan itu dijual kembali oleh Ecky.

Baca juga: Angela yang Menghilang Ternyata Korban Mutilasi, Ucapan Ulang Tahun Jadi Komunikasi Terakhir dengan Keluarga

Setelah hampir empat tahun menghilang, tubuh Angela akhirnya ditemukan.

Jasad Angela ditemukan pada Jumat (30/12/2022) di Sebuah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Tubuh Angela dimutilasi dan diletakkan dalam dua boks kontainer.

Kontainer boks itu diletakkan di kamar mandi, petak paling terakhir di kamar kontrakan yang disewa oleh pelaku yang tidak lain adalah Ecky.

Kepastian tentang identitas Angela Hindriati Wahyuningsih itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Baca juga: Pelaku Mutilasi Angela Sempat Tanya Soal Buka Blokir Sertifikat ke Akun Kementerian ATR/BPN di Twitter

Hengki mengatakan bahwa identitas korban diketahui dari hasil pemeriksaan DNA oleh tim kedokteran RS Polri dan laboratorium forensik Polri.

"Hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara Sukanto dan Laboratorium forensik Polri mengindikasikan bahwa korban adalah terkonfirmasi atas nama Angela Hindriati, 54 tahun," ujar Hengki, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com