Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ecky Si Pemutilasi di Mata Mantan Pacar: Lihai Bersandiwara untuk Memikat Wanita hingga Terlilit Banyak Utang

Kompas.com - 09/01/2023, 06:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tabiat buruk dan penuh kepalsuan M Ecky Listiantho (34), pelaku mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih di Tambun, Kabupaten Bekasi, dibongkar oleh seorang wanita yang mengaku mantan pacarnya, yakni A (35).

Dalam kesempatan wawancara dengan Kompas.com, A membeberkan sejumlah tipu muslihat yang dilakukan Ecky demi bisa mendapatkan uang.

Menurut penuturan A, ada beragam kebohongan yang dilakukan Ecky kepada banyak perempuan yang dipacarinya.

Manipulatif dan suka pinjam uang

Baca juga: Kepada Pacarnya, Ecky Pernah Cerita soal Anak Angela yang Bunuh Diri

Semasa mengenal Ecky pada tahun 2017-2018, A bercerita bahwa pelaku dikenal sebagai sosok yang manipulatif dan kerap meminjam uang.

"Saya menemukan banyak kejanggalan dan mulai merasa kalau dia mau manfaatin saya. Saya cari tahu, memang dia ini punya banyak perempuan yang bermasalah karena ingin menagih hutang," ujar A kepada Kompas.com, Sabtu (8/1/2023).

Tagihan uang itu diminta oleh sejumlah wanita yang telah menjadi korban dari Ecky.

Ketika ditanya A soal tagihan uang itu, Ecky selalu mengelak dan mengaku tidak mengenal dengan perempuan-perempuan tersebut.

Baca juga: Mantan Pacar Bongkar Kepribadian Ecky: Manipulatif dan Suka Pinjam Uang

"Saya sempat nanya, waktu itu dia (Ecky) bilang dan menganggap, perempuan itu hanya mengejar (suka) sama dia lah, terus juga dia bilang itu cuma teman, jadi ya sudahlah," kata A.

Mengaku bekerja sebagai dokter

 Untuk pekerjaan, A mengatakan bahwa Ecky pernah mengaku sebagai seorang dokter.

Pengakuan itu diucapkan sang pelaku mutilasi di Bekasi tersebut kepada A ketika mereka saling berkenalan pada akhir 2017 lalu.

Baca juga: Kepada Mantan Pacar, Ecky Pelaku Mutilasi di Bekasi Mengaku Bekerja sebagai Dokter

"Aku kenal sama pelaku itu tahun 2017 dan waktu itu pelaku mengaku sebagai seorang dokter, kenalnya itu dari media sosial dan waktu itu memang nyambung," ujar A.

A kala itu tak menaruh rasa curiga. Sebab, dia beberapa kali bertemu Ecky di RSCM Jakarta Pusat.

Pertemuan itu terjadi ketika A menjadi relawan untuk pasien anak penyintas kanker.

"Waktu itu dia mengaku lagi kuliah S2 dan ambil spesialis. Dia mengaku awalnya dokter dan bahkan sempat pakai jas putih," kata A.

Sering pakai istilah kedokteran

Baca juga: Ecky Pemutilasi Angela Lihai Bersandiwara: Mengaku Dokter dan Sering Pakai Istilah Kedokteran

A mengatakan bahwa Ecky cukup mengerti istilah-istilah kedokteran saat ditanyakan kondisi kesehatan anak A ketika sakit.

"Kan awalnya saya taunya dia dokter. Bahkan setiap kali anak saya kondisi kesehatannya enggak baik, saya menanyakan hal-hal berhubungan medis dia mampu menjawab," jelas A

"Bahkan dia sering menggunakan istilah-istilah kedokteran," tegas A.

Setelah ditelusuri, lanjut A, Ecky ternyata kuliah jurusan teknik pertambangan. Dia malah tidak lulus kuliah dan hanya berpura-pura bergelar Sarjana Teknik (.ST).

"Pelaku ini adalah mahasiswa pertambangan di Unisba bandung, dan saya sudah konfirmasi ke wali dosennya kalau memang dia belum lulus," kata A.

Tinggal bersama Angela di apartemen, tapi bohong

Baca juga: Mantan Pacar Ungkap Ecky dan Angela Sudah Tinggal Bersama di Apartemen Sejak 2018

Ecky diduga telah berhubungan dan tinggal bersama Angela di apartemen kawasan Kuningan, Jakarta Selatan sejak 2018.

"Saya sendiri sering mengantar pelaku ke apartemen itu dan jemput lagi di apartemen itu. Sering banget," ujar A.

Namun, kata A, kala itu Ecky mengaku bahwa dia menempati apartemen tersebut bersama Fajar, seorang rekannya.

Bahkan Ecky pernah bercerita bahwa anak perempuan Fajar tewas bunuh diri di apartemen tersebut pada 2018.

Baca juga: Mantan Pacar Sebut Ecky Pemutilasi Angela sebagai Sosok Tenang dan Tak Emosional

Belakang diketahui bahwa apartemen itu ternyata milik Angela. Bahkan, anak yang dimaksud bunuh diri itu pun diduga adalah putri dari Angela, Anna Laksita Leioloha.

"Dari Ecky langsung cerita soal anak temannya bunuh diri. Tetapi saat itu dia mengaku bahwa temannya itu adalah laki-laki bernama fajar. Bukan Angela," kata A.

Mengaku single father untuk dekati perempuan dan meminjam uang

Dalam penuturan A, Ecky kerap mengaku sebagai seorang duda untuk mendekati perempuan yang lebih dewasa, seperti korban Angela.

"Dia memang punya (daftar nama), saya pernah foto kertas notes daftar nama dan nomor telepon perempuan. Sama dia ditulis dengan umur-umurnya juga," kata A.

Baca juga: Mantan Pacar: Ecky Kerap Mengaku Single Father untuk Dekati Perempuan dan Meminjam Uang

"Dari situ saya juga curiga kalau memang targetnya pelaku adalah perempuan rata rata di atas 30 tahun. Karena perempuan di atas 30 rata-rata kan sudah memiliki pekerjaan dan menghasilkan," sambungnya.

A menduga bahwa hal itu dilakukan Ecky untuk memanfaatkan dan mencari keuntungan dari perempuan-perempuan yang didekatinya.

Pakai foto anak A untuk tipu wanita

Ecky sempat mengaku sebagai orang tua tunggal atau single father dan kedapatan menggunakan foto anak A saat menghubungi sejumlah perempuan.

Kala itu, kata A, Ecky meminta uang dan juga mencari pinjaman uang kepada beberapa perempuan yang dihubunginya.

Baca juga: Sosok Ecky Pelaku Mutilasi: Pakai Foto Anak Pacarnya untuk Tipu Wanita

"Bahkan dia mengaku ke beberapa orang kalau dia single father. Makanya dia sempat pakai foto anak saya ke beberapa perempuan lain. Padahal itu anak saya," ungkap A.

"Dia meminjam uang ke perempuan lain pakai nama anak saya," sambungnya.

(Penulis: Joy Andre, Tria Sutrisna | Editor : Irfan Maullana, Sabrina Asril).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com