Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2023, 18:11 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan menambah sebanyak 20 sumur resapan dan 50 biopori super jumbo tahun 2023 ini.

Penambahan sumur resapan dan biopori super jumbo itu dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang.

Kepala DLH Kota Tangerang, Tihar Sopian mengatakan bahwa penambahan sumur resapan dan biopori super jumbo itu dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir.

Pembangunan sumur resapan dan biopori tersebut akan diprioritaskan di titik-titik rawan banjir.

Baca juga: Tak Jera, Pemilik Warung Sembako di Pinang Tangerang Dua Kali Tertangkap Menjual Miras

“Di tahun 2023, kami akan membangun sebanyak 20 sumur resapan dan 50 biopori super jumbo. Pembangunan ini akan menggunakan skala prioritas, di mana akan dilakukan pembangunan terlebih dahulu di wilayah atau titik-titik yang memang rawan mengalami banjir di Kota Tangerang,” ujar Tihar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/1/2023).

Ia berharap sumur resapan ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi genangan hingga banjir yang ada di Kota Tangerang. Selain itu air yang sudah dikonservasi dapat bermanfaat bagi masyarakat. 

"Harapan kami dan harapan kita bersama, air yang datang ketika hujan turun dapat menjadi berkah. Air yang sudah masuk ke perut bumi, dapat menjadi konservasi dan bermanfaat bagi kita semua dengan bonus tidak terjadi genangan dan mudah-mudahan di tahun ini tidak terjadi banjir di Kota Tangerang," jelasnya.

Baca juga: Polda Metro: Ecky Pelaku Mutilasi Angela Tak Punya Riwayat Terjerat Tindak Pidana

Adapun, metode-metode yang akan digunakan dalam pembangunan sumur resapan ini sama saja seperti sebelumnya yakni biopori, sumur injeksi, dan kolam retensi.

Metode biopori tersebut terdiri dari biopori mini, biopori jumbo dan super jumbo, yang akan dibangun dengan kedalaman mencapai hingga satu meter.

Sementara, untuk sumur injeksi akan dibangun dengan kedalaman hingga 40 meter.

“Kolam retensi yang akan menampung debit air tergantung dengan lokasi existing yang akan kami bangun baik dari lebar, panjang, dan kedalamannya,” jelas Tihar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Megapolitan
Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Megapolitan
Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Megapolitan
LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

Megapolitan
Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com