Saat pintu dibuka, Ami dan saksi yang lain pun dikejutkan dengan kondisi penghuni rumah yang sudah tergeletak.
Baca juga: Terdengar Suara Rintihan Sebelum 5 Orang Ditemukan Tergeletak Lemas di Rumah Kontrakan Bantar Gebang
"Ada muntahan juga, semua barang kondisinya rapi. Tapi lantai basah dan lendir semua," kata Ami.
Ia tak mengetahui mengapa penghuni rumah tersebut dalam kondisi lemas.
Namun, ia menyebutkan, salah satu penghuni rumah sempat bercerita tentang keluhan perutnya.
"Ada (satu orang) yang bilang semalam dia bilang sakit perut, muntah-muntah juga, dia juga bilang sudah enggak bisa jalan semalam," jelas Ami.
Pakaian korban dan sampel kotoran manusia sedang diperiksa petugas.
Baca juga: Polisi Bawa Pakaian hingga Sampel Kotoran Manusia dari TKP 5 Orang Tergeletak Lemas di Bantar Gebang
Sementara itu, petugas yang datang ke lokasi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selain aparat kepolisian, petugas dari Puskesmas Bantargebang dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga turut diterjunkan untuk mencari benda-benda milik korban.
Proses olah TKP itu berlangsung sejak pukul 11.38 hingga 12.40 WIB. Setelah lebih kurang satu jam di dalam bangunan kontrakan, petugas pun keluar dan mengambil sejumlah barang milik korban.
Beberapa barang itu antara lain satu bungkus kopi hitam, beras yang sudah diletakkan dalam wadah kecil, bekas muntahan korban, dan feses atau kotoran korban.
Selain itu, dua botol air mineral yang berukuran masing-masing 1.500 ml dan 600 ml ikut dibawa oleh petugas.
Baca juga: Kasus Keracunan di Bantar Gebang: 2 Orang Tewas dengan Mulut Berbusa, 3 Lainnya Masih Dirawat
Barang-barang itu dimasukkan ke plastik wadah berukuran kecil dan dibawa ke dalam mobil identifikasi.
Rencananya, barang tersebut dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Pemeriksaan barang tersebut dilakukan untuk mencari tahu penyebab lima orang yang ditemukan lemas tersebut.
"Kami ambil cairan dari Dinas Kesehatan, itu bekas muntahan dan sampel feses atau kotoran," jelas Samsono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.