BEKASI, KOMPAS.com - Tiga jenazah yang menjadi korban dugaan keracunan di wilayah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, telah diserahkan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Humas RSUD Bantargebang Sandy Romadoni Jaya mengatakan, tiga jenazah itu diserahkan tak lama setelah korban ketiga dinyatakan meninggal dunia.
"Memang saat ini sudah tiga orang yang meninggal untuk pasien yang diduga keracunan. Jam 01.00 dini hari tadi, tiga jenazah tersebut sudah dibawa ke RS Polri," ujar Sandy saat dihubungi, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Kondisi Terkini 2 Korban Diduga Keracunan di Bekasi: Pasien Anak Membaik, Pria Dewasa di ICU
Sementara untuk dua orang korban yang masih selamat, terus mendapat perawatan intensif.
Sandy menyebutkan, mereka yang selamat merupakan pria dewasa dan seorang anak perempuan.
Untuk pasien anak dinyatakan terus menunjukkan perkembangan yang baik, sementara pria dewasa masih terus dirawat di intensive care unit (ICU).
"Ada satu dewasa di ICU, sementara yang ini (bocah perempuan) masih di ruang rawat inap, sudah membaik, sudah main handphone," ucap Sandy.
Baca juga: Misteri Keracunan Satu Keluarga di Bekasi, 2 Orang Tewas dan 3 Lainnya Dirawat
Meski telah membaik, anak perempuan tersebut belum bisa diajak berbicara. Pihak RS Bantargebang juga menyebut bahwa kondisi psikologis anak masih terlihat syok.
Dihubungi secara terpisah, Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengonfirmasi bahwa satu orang yang kembali meninggal dunia.
Dengan ini, total korban yang meninggal dunia dari peristiwa dugaan keracunan itu menjadi 3 orang.
"Iya (bertambah satu). Yang ibunya meninggal dunia," ujar Erna saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Bertambah Satu, Korban Meninggal akibat Keracunan di Bekasi Jadi 3 Orang
Diketahui, korban meninggal dunia pada Kamis (12/1/2023), tidak lama setelah ia dirawat secara intensif.
Adapun peristiwa dugaan keracunan itu terjadi pada Kamis (12/1/2023) pagi. Sebanyak 5 orang ditemukan tergeletak lemas. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh warga yang curiga dengan aktivitas tak wajar.
Sebab, para penghuni kontrakan yang baru menempati selama 2 minggu di rumah tersebut tidak keluar ketika dipanggil oleh tetangga.
Ketika dihampiri, warga justru menemukan ada 5 orang yang tergeletak.
Empat diantaranya ditemukan dalam kondisi mulut berbusa, sedangkan satu orang yang masih bocah, ditemukan tergeletak lemas.
"Awalnya dipanggil, enggak keluar. Pas ditemuin, itu pintu sudah terbuka, ternyata sudah enggak sadarkan diri," ujar pemilik kontrakan, Erti (60), di lokasi kepada awak media.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.