Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turuti Ibu Eny, Tiko Tak Akan Jual Rumah Mewahnya

Kompas.com - 16/01/2023, 17:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pulung Mustika Abima (23) alias Tiko memastikan tidak akan menjual rumah keluarganya yang berada di Kompleks PLN, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. 

Ia mengikuti keinginan ibunya Eny Sukaesi (58) yang sejak dulu ingin mempertahankan rumah tersebut.

"Rumah enggak dijual karena dari mama enggak mau, jadi aku nurut aja. Daripada ribut sama mama, jadi mending rumah ditempatin aja," kata Tiko ditemui di dekat rumahnya, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Rumah Eny dan Tiko Mulai Diisi Perabot dan Dicat Kembali

Adapun rumah yang ditinggali Tiko dan Eny itu sempat viral karena kondisinya yang tidak terawat.

Tiko dan Eny hidup tanpa listrik dan air di rumah itu selama belasan tahun. 

Hal itu terjadi usai kepergian ayah Tiko pada 2010 lalu. 

Keberadaan Eny dan Tiko di rumah itu pun belakangan menuai sorotan hingga membuat pemerintah daerah dan banyak pihak turun tangan. 

Dengan bantuan berbagai pihak, rumah mewah itu kini sudah kembali bersih, dipasangi pompa air dan dialiri listrik. 

Baca juga: Belum Bisa Bertemu Ibu Eny di RSJ, Tiko: Alhamdulilah Kondisinya Sehat

Tiko mengatakan, saat ini rumahnya hanya sedang melalui peremajaan dan bukan dirombak total.

"Renovasi kan berubah total, tapi ini cuma peremajaan cat aja," ujar dia.

Tiko mengatakan, seluruh proses peremajaan kembali huniannya tidak akan mengubah bentuk bangunan yang sudah ada.

Perabotan yang semula dikeluarkan dari rumah itu, juga dikembalikan ke posisi semula.

"Posisi barang dan lain-lain diusahakan seperti sebelumnya," ujar dia.

Tiko enggan merombak total rumah itu karena kondisi ibunya yang kini masih dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit.

Baca juga: Begini Sosok Ayah di Mata Tiko, Tegas dan Suka Mengayomi

Ibu Eny yang diduga depresi sejak ditinggal suaminya itu, sudah dibawa ke RSJ Duren Sawit sejak akhir Desember 2022 lalu. 

Tiko khawatir ibunya emosi jika kembali ke hunian yang tampilannya berbeda.

"Takutnya pada saat pulang nanti mama takutnya ngerasa rumahnya berbeda, dan kembali (ke kondisi) sebelumnya dan emosional. Peletakan perabot mengacu ke posisi sebelumnya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com