Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP2MI Gerebek Penyalur Pekerja Migran Ilegal 43 Kali dalam 2 Tahun, 6.800 Warga Diselamatkan

Kompas.com - 18/01/2023, 23:04 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkapkan, sebanyak 6.800 warga Indonesia telah diselamatkan dari penyalur pekerja migran ilegal.

Hal itu dikatakan Kepala BP2MI Benny Rhamdani berdasarkan data yang diperoleh dalam 43 pengerebekan tempat penyaluran pekerja imigran ilegal pada 2021 dan 2022.

"Itu ada 43 kali penggerebekan dan kurang lebih selama dua tahun, ada 6.800 warga Indonesia yang sudah kami selamatkan," kata Benny saat ditemui Wisma Kinasih, Tapos, Depok, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: BP2MI Ungkap 35.000 Warga Daftar Jadi Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan

Artinya, kata Benny, meski pemerintah sudah berupaya menyiapkan pelatihan dan pendidikan bagi calon pekerja imigran untuk berkompetisi bekerja di luar negeri, tetapi keberadaan sindikat penyalur pekerja ilegal yang "bergentayangan" tak boleh dianggap sepele.

"Kuncinya adalah perang melawan sindikat penempatan ilegal itu tidak bisa diakhiri, tapi kan negara tidak cukup mencegah, proses hukum kepada para sindikat tentu harus diberlakukan untuk memberikan efek jera," kata dia.

Selain itu, Benny mengatakan, negara telah menyediakan kemudahan fasilitas untuk calon pekerja migran Indonesia, sesuai kebutuhan dan perlindungan mereka.

Baca juga: Motor hingga Laptop Dicuri Saat Pemilik Rumah di Depok Pergi untuk Rayakan Ulang Tahun

Untuk itu, dia berharap masyarakat mampu memilah guna menghindari penyalur pekerja imigran ilegal.

"Nah, gangguan sindikat penempatan pekerja ilegal tidak resmi ini tidak bisa ditangani oleh BP2MI sendiri," ujar Benny.

"Tapi rakyat juga harus bisa membandingkan, di mana ada komparasi dengan berangkat ke luar negeri dengan cara tidak resmi," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com