JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyebutkan sebagian besar korban pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur, dan Garut masih memiliki hubungan keluarga dengan para pelaku.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan bahwa sementara ini, terdapat sembilan korban yang dibunuh pelaku pembunuhan berantai.
Enam korban di antaranya merupakan mertua, istri, dan anak-anak dari pelaku Wowon Erawan alias Aki.
Baca juga: Rahasia Wowon Cs yang Justru Terungkap Setelah Racuni Keluarga demi Tutupi Pembunuhan Berantai...
"Korban sebagian besar korban sebagian besar berasal dari family tree para tersangka. Istrinya, mertuanya, anaknya," ujar Hengki, dikutip pada Jumat (20/1/2023).
Dari sembilan korban tersebut, tiga di antaranya adalah Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Mereka dibunuh dengan cara diracuni di rumah kontrakan wilayah Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Ai Maimunah merupakan istri dari Wowon, sedangkan Ridwan dan Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari pernikahan sebelumnya dengan pria bernama Didin.
Sementara enam korban lainnya adalah Noneng, Wiwin, Bayu (2), dan Farida, serta dua orang yang belum teridentifikasi.
Baca juga: Buka Kemungkinan Ada Korban Lain Pembunuhan Berantai di Bekasi, Polisi Bikin Posko Pengaduan
Mereka dibunuh Wowon dkk di wilayah Cianjur dan Garut.
"Noneng dan Wiwin dibunuh tahun 2020 menurut keterangan tersangka," kata Hengki.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, Wiwin merupakan istri Wowon yang tinggal di Cianjur. Sedangkan korban Noneng adalah ibu dari Wiwin, sekaligus mertua dari Wowon.
Hengki menambahkan, korban berusia 2 tahun bernama Bayu yang juga ditemukan penyidik di Cianjur, Jawa Barat, merupakan anak dari Wowon dan Ai Maimunah. Korban dibunuh Wowon pada 2022.
"Pengakuan tersangka dibunuh tiga bulan lalu," ucap Hengki.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan terkapar di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracuni karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama adiknya, M Dede Solehudin, dan juga rekannya, Solihin alias Duloh, di Cianjur dan Garut.