JAKARTA, KOMPAS.com - Alasan pencopotan anak almarhum Abraham Lunggahan alias Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana, dari jabatan ketua Dewan Pembina Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta terungkap.
Untuk diketahui, keputusan pencopotan Guruh diteken Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 0790/SK/DPP/W/I/2023.
Dalam SK itu, ketua DPW PPP DKI diisi oleh Syaiful Rahmat, sementara Guruh turun jabatan menjadi sekretaris DPW PPP DKI.
Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta 2014-2019 Maman Firmansyah menduga Guruh dicopot karena menggelar musyawarah kerja cabang (Muskercab) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP se-DKI Jakarta pada 25 September 2022.
Baca juga: Anak Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana, Dicopot dari Jabatan Ketua PPP DKI
Melalui Muskercab, DPC PPP se-Ibu Kota merekomendasikan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar maju pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Maman mempertanyakan apakah ada yang salah dari rekomendasi itu.
"Apa yang salah dari rekomendasi itu, sehingga anak Haji Lulung pantas dicopot?" katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (23/1/2023).
Menurut Maman, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP pun belum memutuskan calon presiden yang hendak diusung untuk Pemilu 2024.
Katanya, DPP juga bisa jadi membebaskan DPW merekomendasikan sendiri siapa sosok yang hendak direkomendasikan untuk Pemilu 2024.
"Kan DPP belum memutuskan Capres yang mau diusung. Lalu DPP juga berungkali membebaskan DPW-DPW untuk memuculkan nama-nama Capres," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Maman menegaskan bahwa pencopotan Guruh tak sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) tentang masa waktu Formatur Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP DKI.
Menurut politisi senior PPP ini, pencopotan juga merupakan langkah politik penghancuran suara untuk PPP di Jakarta.
"Ini sangat memprihatinkan karena keputusan itu (pencopotan Guruh) juga tidak berkorelasi dengan kepentingan perbaikan suara PPP di Jakarta," tutur Maman.
Dalam kesempatan itu, ia menyebut bahwa langkah Mardiono mencopot Guruh sebagai tindakan yang semena-mena.
Baca juga: Dukung Anies Jadi Capres, Apakah M Taufik Akan Masuk Nasdem?
Mardiono juga disebut tidak mempunyai niat baik untuk memperbaki suara PPP di Ibu Kota.
"Bagi saya, ini (pencopotan Guruh) kesewenang-wenangan dan (Mardiono) tidak mempunyai niat baik untuk memperbaiki suara PPP ke depan," sebut Maman.
Tak hanya soal pencopotan Guruh, ia juga mempertanyakan keputusan Mardiono yang merombak komposisi ulama dan habib dalam majelis syariah DPW PPP DKI Jakarta.
Beberapa ulama dan habib yang dirombak adalah Munawir Aseli, Mahfud Asirun, Nursofa Tohir, Habib Idrus Jamalulail, Habib Ahmad bin Hamid Al Aydid.
Lalu, Abdul Aziz serta Najmi Mumtaza Rabbany.
"Tokoh potensial dibabat habis, baik di pengurus harian maupun majelis syariah, yang memang kita unggulkan tokoh-tokoh ulama yang berpengaruh di wilayah masing-masing, itu diberangus semua,” urai Maman.
"Saya enggak tahu, ada pesan apa di balik ini semua? Apakah memang agar PPP tidak ada lagi pada Pemilu (pemihan umum) 2024 mendatang atau bagaimana," sambungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.