Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Haji Diusulkan Naik, Warga: Berat Banget, Ngumpulin buat DP Saja Susah...

Kompas.com - 25/01/2023, 09:48 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat merasa berkeberatan atas usulan kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023 menjadi Rp 69.193.733,60 per jemaah.

Pasalnya, kenaikan Bipih 2022 ke 2023 hampir dua kali lipat, yakni dari Rp 39,89 juta menjadi Rp 69,19 juta.

Besaran Bipih merupakan 70 persen dari usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang totalnya mencapai Rp 98.893.909,11.

Disaat bersamaan, Arab Saudi justru dikabarkan akan menurunkan biaya paket haji tahun 2023 hingga 30 persen.

Baca juga: Biaya Haji Naik Jadi Rp 69 Juta, Kemenag: Cari Angka Proporsional, Tak Ada Niat Beratkan Jemaah

Banyak warga yang berkeberatan dan mengeluhkan usulan kenaikan biaya perjalanan haji ini. Salah satunya Iqbal (33), warga Karang Tengah, Kota Tangerang.

"Intinya gue keberatan. Harga Rp 39 juta aja buat DP (uang muka) Rp 25 juta itu udah ngumpulin bertahun-tahun," ujar Iqbal kepada Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

"Belum lagi berdua sama bini, jadi Rp 50 juta (DP biaya perjalanan haji), yang harusnya bisa nyicil sisanya pelan-pelan, kayak gini malah sedih," tambah dia.

Karyawan swasta di sebuah perusahaan di Jakarta ini menyampaikan, dengan biaya perjalanan haji tidak sampai Rp 40 juta saja, sudah banyak hal yang dikorbankan demi menabung untuk biaya haji.

Jika biaya perjalanan haji resmi dinaikkan, maka jelas biaya uang muka untuk memulai cicilan perjalanan ibadah haji dari Tanah Air akan bertambah dan makin memberatkan warga.

Baca juga: BPKH: Jika Biaya Haji Tak Naik, Dana Manfaat Bakal Habis sebelum 2027

Selain Iqbal, warga Ciledug, Kota Tangerang, bernama Rony (47) juga berkeberatan dengan usulan kenaikan biaya perjalanan haji ini.

Rony mengatakan, jika usulan kenaikan biaya perjalanan haji disetujui, bisa jadi akan bertambah banyak warga yang kesulitan mengumpulkan uang muka meskipun sangat ingin berangkat ibadah haji.

"Iya memang selama ini banyak saja yang bisa tetap berangkat (ibadah) haji, tapi kan enggak semua orang bisa gampang itu ngumpulin duitnya," ujar Rony saat dihubungi terpisah.

Rony sendiri sudah lama ingin mendaftar untuk pergi haji bersama sang istri. Akan tetapi, sampai saat ini dia masih terus berupaya mengumpulkan uang untuk biaya uang muka.

"Iya jelas keberatan banget, kami ngumpulin duit buat biaya DP aja susah dan belum terkumpul, apalagi ini udah ditambah lagi begini, makin susah terkumpul duitnya nanti," ujar Rony.

Baca juga: Penjelasan Kenapa Biaya Haji 2023 di Arab Saudi Turun, tapi Indonesia Akan Naik

Terlebih lagi, kata Rony, saat ini banyak biaya operasional, baik kebutuhan pokok, bensin, dan biaya sekolah anak, yang semakin mahal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com