JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian telah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Siti Fatimah, salah satu korban pembunuhan berantai Wowon dkk, di Garut, Jawa Barat.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan bahwa jenazah Fatimah masih dalam keadaan utuh setelah makamnya dibongkar.
"Korban meninggal saat ramainya pandemi COVID-19. Jadi masih utuh, kami belum buka di sini, tapi nanti di Rumah Sakit Polri," kata Panjiyoga di Markas Polres Garut, Jawa Barat, Selasa (24/1/2023), dilansir dari Antara.
Panjiyoga mengungkapkan, jenazah Siti Fatimah terbungkus rapi dilapisi plastik karena pemakamannya sesuai dengan protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: Tipu Muslihat Wowon Si Pembunuh Berantai, Perankan Tokoh Aki Banyu hingga 11 TKW Teperdaya...
Setelah melakukan pembongkaran makam, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri membawa jasad Fatimah untuk dilakukan autopsi di Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Hari ini kami melaksanakan ekshumasi atau pembongkaran makam dari korban atas nama Siti Fatimah di daerah Pakenjeng. Ini dilakukan untuk mengecek jenazah, penyebab kematian, dan memastikan jenazah itu adalah korban atas nama Siti Fatimah," kata Panjiyoga.
Selain memeriksa kondisi jenazah Fatimah, polisi juga melakukan pengambilan sampel DNA pembanding dari anak kandung dan adik kandung korban.
Fatimah sendiri merupakan salah satu tenaga kerja wanita (TKW) yang tewas dibunuh oleh Wowon dkk.
Polda Metro Jaya terus melakukan pendalaman kasus tewasnya Fatimah untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Informasi kejanggalan dari keluarga masih didalami, karena keluarga masih dalam pemeriksaan," kata Panjiyoga.
Lebih lanjut, Panjiyoga mengatakan bahwa jajarannya juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota keluarga korban yang menjadi saksi, seperti kakak ipar dan adik korban.
"Kami juga melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, seperti kakak ipar korban yang pertama menemui korban atas nama Noneng, juga terhadap adik kandung korban, mereka yang pertama mengetahui kematian korban di media sosial," katanya.
Baca juga: Setelah Siti Diceburkan ke Laut, Wowon Pembunuh Berantai juga Dorong Mertuanya ke Laut
Sebagai informasi, pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama Dede dan Duloh di Cianjur.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.