JAKARTA, KOMPAS.com - Pembunuh berantai Wowon dkk kerap mengancam setiap korban penipuannya yang curiga dan menanyakan keberadaan uang setorannya.
Hal itu terungkap oleh penyidik Polda Metro Jaya dalam pemeriksaan salah satu tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan, yakni Hana.
"Keterangan Hana jelas menyampaikan bahwa dia mengetahui kecurigaan ini. Terutama ketika mengetahui rekannya atas nama Siti mendapat musibah dan meninggal," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Cerita Hana, TKW yang Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai Wowon dkk
Kepada penyidik, kata Trunoyudo, Hana sempat menanyakan kepada Wowon Erawan alias Aki soal keberadaan uang yang disetorkannya untuk dilipatgandakan.
Namun, Hana justru diancam Wowon dan diminta tidak banyak bertanya soal uang tersebut jika tidak ingin mendapatkan musibah. Kondisi ini membuat Hana tak melapor ke polisi, meski curiga jika Wowon dkk telah melakukan penipuan.
"Hana menanyakan kepada Wowon cs, tapi yang didapat adalah ancaman untuk tidak berbicara, jangan banyak berbicara, atau kemudian nanti akan celaka. Ini tentu catatan teknis penyidik," kata Trunoyudo.
Baca juga: Setor Ratusan Juta, Dua TKW Syok Ketahui Penipuan dan Aksi Sadis Serial Killer Wowon dkk
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), bersama M Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.
Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.