Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Mengontrak, Ibu yang Aniaya Anak hingga Tewas di Duren Sawit Jarang Terlihat oleh Warga

Kompas.com - 26/01/2023, 19:05 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - NK, ibu yang menganiaya anak kandungnya sendiri hingga tewas, hidup mengontrak di sebuah kontrakan deret, RT 06 RW 09 Tanah 80, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Meski demikian, banyak warga di sekitar kontrakan itu yang tidak pernah melihat keberadaan NK dan anaknya A (2).

Novi (43), salah satu warga mengatakan, dirinya tak pernah mengetahui kalau NK dan balitanya tinggal di kontrakan itu.

Padahal, rumah Novi berada tidak kurang 15 meter dari bangunan kontrakan yang disewa oleh NK.

"Saya juga enggak tahu dia sudah ngontrak berapa lama. Katanya sih, sudah kasih surat ke RT, tapi enggak tahu saya kalau dia ada di sini," ujar Novi kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Ibu Kandung yang Aniaya Balita hingga Tewas di Duren Sawit Jadi Tersangka

Novi yang tak mengetahui keberadaan NK pun merasa terkejut ketika mengetahui bahwa ada balita yang tewas dianiaya di kontrakan itu.

Ia semula mengira kontrakan itu kosong, karena selama ini memang jarang disewa.

"Yang isi (sewa) kan keluar masuk, dua atau tiga bulan, langsung keluar, enggak sampai satu tahun (yang datang dan isi hunian)," jelas Novi.

Senada dengan Novi, seorang penjaga keamanan lingkungan sekitar yakni Mansah (65) juga mengaku tak pernah melihat sosok NK.

"Saya lihat, enggak pernah ada orang. Saya pulang malam atau pulang pagi, enggak pernah lihat ada orang di situ (kontrakan). Tahu-tahu ada berita bocah yang meninggal 'lho, yang mana orangnya?' bingung saya," ungkap Mansah.

Baca juga: Ayah Balita yang Tewas Dianiaya di Duren Sawit Bekerja sebagai ABK, Belum Tahu Putrinya Sudah Tiada

Adapun A tewas di Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, pada Senin (23/1/2023) lalu.

Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira Sukma mengatakan, bayi malang itu diduga dianiaya ibu kandungnya, NK.

"Selasa dapat laporan dari warga, ada anak perempuan berusia 2 tahun meninggal dan mengalami luka di leher, tangan kanan, dan dahi," kata Syarifah ketika dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023).

Syarifah melanjutkan, dugaan penganiayaan muncul berdasarkan temuan sejumlah luka pada tubuh A.

Pada Senin, NK dikatakan membawa A yang sudah meninggal ke kediaman ibu NK, yakni W, di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, untuk dikuburkan di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com