Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2023, 20:10 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Minyak goreng kemasan subsidi pemerintah, Minyakita mulai langka di Pasar Anyar, Kota Tangerang.

Jika ada pedagang menjual Minyakita pun harganya sudah melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Salah satu pedagang sembako di Pasar Anyar, Engguan (51), menjual Minyakita dengan harga lebih mahal Rp 3.000 daripada harga biasanya.

Baca juga: Karyawan Pabrik Jadi Korban Begal di Tambun Utara, Kepala Dibacok dan Motor Dirampas

HET produk minyak goreng merek Minyakita adalah Rp 14.000 per liter.

"Karena harganya dinaikkan, saya jual segitu Rp 17.000. Ini saja tinggal 3 kantong (minyak saja). Stoknya sudah enggak ada lagi, karena barangnya langka," ujar Engguan pada Selasa (31/1/2023).

Engguan menjelaskan, stok Minyakita kini langka karena sudah sulit didapatkan dari distributornya.

Selain itu, harga yang diberikan dari distributor sudah naik dan secara tidak langsung memaksa para pedagang turut menaikkan harganya ke pembeli di pasar.

Baca juga: Berujung Damai, Kasus Penganiayaan Perempuan di Pesanggrahan Dihentikan

Menurut dia, saat ini harga Minyakita dari distributor cukup bervariasi dari Rp 151.500 per karton sampai Rp 175.000 per karton.

"Enggak tahu entah kenapa sekarang ini jadi agak sulit, harganya juga bervariasi dari Rp 151.500 (per karton). Tapi enggak bisa banyak dapetnya, paling 1-2 karton, itu pun sulit kadang barangnya ada, kadang enggak," ujar Engguan.

"Tapi kalau mau Rp 175.000, ada barangnya, tapi itu juga terbatas barangnya," tambah dia.

Kenaikan harga dan kelangkaan stok Minyakita juga memicu komplain dari para pembeli.

Baca juga: Rian Ernest Sebut Golkar Bakal Jadi Partai Politik Terakhirnya

Engguan berkata, para pembeli yang terbiasa membeli dengan HET yang tertera di kemasan produk Minyakita yakni Rp 14.000 seringkali mengomentari pedagang.

Namun, keputusan menaikkan harga itu merupakan pertimbangan pedagang karena jika produk itu dijual sesuai HET, pedagang akan rugi.

"Kalau begitu aneh jadinya, ngapain dibikin banderol, percuma kan ngapain ada banderol kalau harganya lebih dari RP 14.000. Mending sekalian enggak usah dibikin banderol, kan masyarakat tahunya ada banderol," jelas dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di Pasar Anyar Kota Tangerang, Minyakita hanya dijual oleh satu lapak pedagang.

Baca juga: 7 Bangunan Ludes Terbakar di Pulogadung, Diduga karena Kebocoran Gas

Toko sembako lain di pasar tak lagi menjajakan minyak goreng subsidi itu.

Salah satu pedagang sembako, Erna (45), mengaku tidak menjual produk Minyakita karena kesulitan mendapat barangnya dari distributor.

"Susah dapatnya (stok barang Minyakita), makanya kalau saya sih, ada barang ya saya jual, kalau enggak ada, ya sudah mending enggak usah jual. Toh ada minyak goreng lain," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kucing-kucingan Pembalap Liar dengan Polisi di Kembangan, Sering Dibubarkan tapi Muncul Lagi

Kucing-kucingan Pembalap Liar dengan Polisi di Kembangan, Sering Dibubarkan tapi Muncul Lagi

Megapolitan
Buruh Padati Kawasan Patung Kuda, Tuntu Cabut UU Cipta Kerja

Buruh Padati Kawasan Patung Kuda, Tuntu Cabut UU Cipta Kerja

Megapolitan
Tak Yakin Anak Pamen TNI AU Tewas di Lanud Halim akibat Bunuh Diri, Pakar: Lokasi CCTV Tidak Persis di TKP

Tak Yakin Anak Pamen TNI AU Tewas di Lanud Halim akibat Bunuh Diri, Pakar: Lokasi CCTV Tidak Persis di TKP

Megapolitan
Putusan Banding Mario Dandy dan Shane Lukas Dibacakan 19 Oktober di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

Putusan Banding Mario Dandy dan Shane Lukas Dibacakan 19 Oktober di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

Megapolitan
Anak di Depok yang Alat Kelaminnya Diremas Lansia Harus Ditangani Serius, Cegah Potensi Jadi Pelaku di Masa Depan

Anak di Depok yang Alat Kelaminnya Diremas Lansia Harus Ditangani Serius, Cegah Potensi Jadi Pelaku di Masa Depan

Megapolitan
Demo Buruh di Patung Kuda, Sejumlah Rute Transjakarta Dialihkan

Demo Buruh di Patung Kuda, Sejumlah Rute Transjakarta Dialihkan

Megapolitan
Merantau dari Riau ke Jakarta, Anita: Jakarta Mengajarkanku Lebih Tangguh dan Mandiri

Merantau dari Riau ke Jakarta, Anita: Jakarta Mengajarkanku Lebih Tangguh dan Mandiri

Megapolitan
[BERITA FOTO] Kebakaran Toko Agen Sembako di Kemayoran: Dua Orang Tewas, Barang Hangus Berserakan

[BERITA FOTO] Kebakaran Toko Agen Sembako di Kemayoran: Dua Orang Tewas, Barang Hangus Berserakan

Megapolitan
Kondisi Terkini Toko Agen Sembako yang Terbakar di Kemayoran, Sudah Dipasang Garis Polisi

Kondisi Terkini Toko Agen Sembako yang Terbakar di Kemayoran, Sudah Dipasang Garis Polisi

Megapolitan
Warga Sebut Lokasi Remaja Tewas di Kembangan Kerap Jadi Arena Balap Liar

Warga Sebut Lokasi Remaja Tewas di Kembangan Kerap Jadi Arena Balap Liar

Megapolitan
7.385 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu Saat Libur Panjang Akhir Pekan

7.385 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu Saat Libur Panjang Akhir Pekan

Megapolitan
Atasi Banjir Saat Hujan Deras, SDA Jakut Tinggikan Turap Saluran di Kelapa Gading Barat

Atasi Banjir Saat Hujan Deras, SDA Jakut Tinggikan Turap Saluran di Kelapa Gading Barat

Megapolitan
Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Terbaru per Oktober 2023

Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Terbaru per Oktober 2023

Megapolitan
Puslabfor Polri Dikerahkan Selidiki Kebakaran Toko Agen Sembako di Kemayoran

Puslabfor Polri Dikerahkan Selidiki Kebakaran Toko Agen Sembako di Kemayoran

Megapolitan
Kronologi Kebakaran Toko Agen Sembako di Kemayoran yang Tewaskan 2 Orang, Api Merambat ke Lantai 2

Kronologi Kebakaran Toko Agen Sembako di Kemayoran yang Tewaskan 2 Orang, Api Merambat ke Lantai 2

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com