Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Warga Nyaris Jadi Pekerja Migran Ilegal di Timur Tengah, Awalnya Tertarik Gaji 6 Juta Per Bulan

Kompas.com - 02/02/2023, 16:33 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggagalkan pengiriman enam pekerja migran ilegal ke Timur Tengah.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Asia dan Afrika BP2MI Agustinus Gatot Hermawan.

"BP2MI telah menyelamatkan enam orang calon PMI yang diduga, menurut pengakuan mereka, akan diberangkatkan ke negara Timur Tengah, khususnya ke Arab Saudi," ungkap dia di Kantor UPT BP2MI DKI Jakarta, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: BP2MI: 8 dari 11 Korban Penipuan Wowon dkk Diduga TKW Ilegal

Adapun lima calon PMI ilegal berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan satu orang dari Cianjur, Jawa Barat.

Agustinus menuturkan, mereka diiming-imingi gaji sebesar 1.500 Riyal setara dengan Rp 6 juta per bulan.

Pihak keluarga pun diberi uang sebesar Rp 2 juta oleh penyalur untuk semakin memikat para korban.

Tidak alami kerugian

Agustinus mengatakan, para calon PMI ilegal tidak mengalami kerugian selama menunggu dikirim ke Timur Tengah.

"Memang belum ada (kerugian) karena mereka memang tidak dipungut biaya ke sini, dibayarin semua," kata Agustinus.

"Mereka justru dikasih uang, tetapi kan mereka akan diberangkatkan secara ilegal. Itu kerugiannya ya," imbuh dia.

Penggerebekan tempat penampungan

Agustinus mengungkapkan, pihaknya menggerebek sebuah tempat penampungan di Kedunghalang, Kota Bogor, Rabu.

Pada saat itu, pihaknya langsung mengamankan enam calon PMI ilegal ke Kantor UPT BP2MI DKI Jakarta.

Baca juga: Mobil Pajero Pensiunan Polisi Berubah Warna Usai Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI, Terungkap dalam Rekonstruksi

Ketika melakukan penggerebekan, pihaknya tidak menemukan calo yang membawa enam calon PMI ilegal tersebut.

"Di penampungan, yang ada hanya penjaga rumah. Yang di penampungan hanya ada penjaga rumah dan akan kami telusuri (calo) lebih lanjut," kata Agustinus.

"Untuk penindakan lebih lanjut akan kami laporkan ke Bareskrim Polri, sementara (calon PMI ilegal) akan ditampung di selter dulu," sambung dia.

Baca juga: Terungkap, Ini Identitas Kompol D, Suami Siri Perempuan di Mobil Audi A6 Penabrak Selvi Amelia

Agustinus mengatakan, apabila enam calon PMI ilegal tersebut ingin tetap bekerja sebagai pekerja migran, mereka harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

Ia melanjutkan, ada beberapa dokumen yang perlu disiapkan oleh para calon PMI selain paspor.

"Teman-teman calon PM ini tidak memenuhi dokumen, hanya memiliki paspor saja," ujar Agustinus.

"Padahal untuk berangkat kerja ke luar negeri, harus punya visa kerja, harus punya perjanjian kerja, kemudian memenuhi kompetensi, ikut medical check up," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com